GRESIK, beritalima.com – Sejak tanggal 24 Juli 2017 lalu, pedagang kaki lima (PKL) yang bejualan di Alun-alun Gresik kota, mulai dipindah ke Jalan Notoprayitno, Gresik. Namun, pedagang enggan pindah, sehingga masih tetap berjualan di Alun-alun.
Dari informasi didapat, pedagang menolak pindah ke lokasi baru karena dinilai tidak menyelesaikan masalah. Apa lagi, relokasi ini bersifat sementara. Bisa sehari, bisa sebulan dan tidak jelas.
Rukiyah, anggota paguyuban PKL Alun-alun, mengaku kecewa atas sikap Diskoperindag Gresik yang bisanya hanya memerintah pindah dari Alun-alun ke Jalan Notoprayitno. Sementara, tidak memberikan jaminan sampai kapan pedagang bisa berjualan disana dan terkesan penataan PKL Alun-alun ini hanya setengah hati.
“Lahan yang akan ditempati, itu milik Semen Indonesia. Bukan milik Pemkab, makanya perlu kepastian,” ujar Rukiyah.
“Kita bukan menolak pindah, tapi sampai kapan disana. Harus jelas dan ada surat dipegang pedagang,” tambah Arifin, pedagang Alun-alun.
Relokasi PKL Alun-alun ini, buntut dari revitalisasi Alun-alun yang dilakukan Pemkab Gresik. Proyek revitalisasi ini sebelumnya ditentang warga, pengurus Masjid Jami’ Gresik dan PKL Alun-alun dengan alasan menghilangkan sejarah, cagar budaya dan tidak menimbulkan banyak dampak sosial. (Abd)