BANDA ACEH,Beritalima.com-Penyalahgunaan Narkoba oleh generasi muda sebagian besar berawal dari coba-coba dan juga penawaran dari si pengedar narkoba. Mula-mula calon pengguna diberi beberapa kali secara gratis dan setelah mereka merasa ketergantungan terhadap narkoba itu, maka pengedar mulai menjualnya.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Wali Kota Banda Aceh Zainal Arifin saat membuka Penyuluhan Pencegahan Peredaran, Penggunaan Minuman Keras dan Narkoba Bagi Masyarakat se-Kota Banda Aceh di Aula SKB Lampineung, Selasa-26-04-2016.
Menurutnya, tahapan selanjutnya si pengedar meminta para pengguna Narkoba untuk mengajak orang lain mencoba obat-obatan terlarang tersebut. “Modus-modus tersebut harus diwaspadai sejak dini agar kita dapat mengelak dari awal dan tidak terjebak dalam jeratan Narkoba,” pesannya.
Dampak dari penyalahgunaan Narkoba, sebutnya, sudah terbukti dapat menyebabkan kerusakan otak, jantung, paru-paru, dan saraf. Selain itu, Narkoba juga dapat memicu gangguan mental, baik emosional maupun spiritual. “Akibat lebih lanjut adalah daya tahan tubuh lemah sehingga rentan terjangkiti virus seperti Hepatitis C dan HIV/AIDS. Kita tentutidak akan rela jika generasi muda kita mengalami penderitaan itu.
Ia menambahkan, permasalahan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba semakin meluas hingga sudah menjadi isu internasional. Masyarakat mempunyai hak dan tanggung jawab dalam upaya pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba. “Segera laporkan pada pejabat yang berwenang atau BNN jika mengetahui adanya penyalahgunaan atau peredaran Narkoba di gampongnya masing-masing.
Zainal, berharap kepada para peserta penyuluhan yang digelar oleh Badan Kesbangpolinmas dan PB Banda Aceh itu, agar dapat menyampaikan kembali kepada masyarakat mengenai pengaruh negatif dari penyalahgunaan Narkoba dan minuman keras. “Tugas kita semua sebagai masyarakat Kota Banda Aceh untuk mencegah generasi muda kita terpengaruh oleh penyalahgunaan Narkoba,” pungkasnya.
Acara tersebut diikuti oleh 95 peserta yang terdiri dari 90 orang perwakilan gampong dan lima orang perwakilan KNPI Banda Aceh. Di antara tamu undangan terlihat hadir Kepala Kesbangpolinmas dan PB Tarmizi Yahya, Kasatpol PP/WH Yusnardi, dan Kabag Humas Setdako Banda Aceh Wirzaini Usman,’’(**)