JAKARTA, beritalima.com | Lebih dari 50 alumni Belanda hadiri acara Pre-Departure Briefing, Pre-departure briefing ini merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh Nuffic Neso Indonesia yang bertujuan untuk memberikan pembekalan dan dukungan bagi calon mahasiswa Indonesia yang akan melanjutkan studi di Belanda.
“Para pelajar Indonesia yang akan melanjutkan pendidikannya ke universitas – universitas di Belanda di Erasmus Huis untuk diberikan pembekalan sebelum keberangkatan ke Belanda,” tandas Mohamad Maulana Taufik (Molly), Education Promotion Officer, Sabtu (3/8/2019), di Erasmus Huis, Kedutaan Besar Kerajaan Belanda, Jakarta.
Dalam acara ini, para alumni juga hadir untuk membantu calon mahasiswa mempersiapkan diri menjalani masa studinya dengan baik dengan cara berbagi pengalaman dan kesan mengenai tinggal dan studi di Belanda. Beberapa hal yang disampaikan dan didiskusikan meliputi gegar budaya, bagaimana beradaptasi dengan proses belajar mengajar yang berbeda, berinteraksi dengan pengajar dan mahasiswa internasional.
Lebih lanjut dari sekitar 260 pelajar yang hadir di acara pre-departure briefing, sebagian besar (59.2%) akan melanjutkan program master (setara S2), sisanya 30% akan melanjutkan ke program Bachelor (setara S1), 1.8% akan melanjutkan PhD (setara S3), dan sekitar 9% akan mengambil kursus singkat di Belanda.
“Jika dilihat dari sumber pendanaan mereka, jumlah pelajar yang menggunakan dana sendiri (65%) hampir sama hanya banyak dengan pelajar yang memanfaatkan dana beasiswa (58.8%) untuk studi di Belanda,” imbuh Molly.
Namun menurut Koordinator Promosi Pendidikan, Inty Dienasari, ada berbagai jenis beasiswa untuk studi di Belanda diantaranya beasiswa StuNed, Orange Tulip Scholarship (OTS), Orange Knowledge Programme, LPDP, SPIRIT, FETA, universitas-univesitas di Belanda,
dan juga perusahaan-perusahaan tempat para pelajar bekerja. Informasi
mengenai biaya studi di Belanda dan beasiswa dapat diakses melalui
www.nesoindonesia.or.id/beasiswa.
Direktur Nuffic Neso Indonesia, Peter van Tuijl mengemukakan dalam pidato pembukanya generasi muda saat ini mempunyai kesempatan lebih besar untuk berkarier secara interdisciplinary melalui studi di Belanda.
Ditambahkan Peter, mahasiswa Indonesia dapat bekerja setelah selesai menuntut ilmu di Belanda, hal ini dapat menambah pengalaman yang lebih bagi mahasiswa Indonesia apabila kembali ke tanah air. Beliau juga berpesan agar selama menuntut ilmu di Belanda, pelajar Indonesia dihimbau untuk dapat lebih mengasah soft dan hard skill yang
akan sangat berguna untuk membangun bangsa.
Dalam acara ini turut hadir The Head of Political Affairs Division The Embassy of the Kingdom of the Netherlands to the Republic of Indonesia, Prof. dr. Roel van der Veen. Beliau mengemukakan dalam sambutannya banyak tokoh – tokoh ternama dari Indonesia yang telah menuntut ilmu di Belanda, salah satunya Bung Hatta.
“Beliau telah mengharumkan nama bangsa Indonesia dan hal tersebut bisa menjadi motivasi bagi mahasiswa Indonesia yang akan menuntut ilmu tahun ini,” pungkasnya.
Lanjutnya ditambahkan Roel, para mahasiswa Indonesia akan menjadi bagian global citizen. Semakin banyaknya pelajar internasional yang mempunyai latar belakang dan
sistem pendidikan yang berbeda akan memperluas pergaulan di kehidupan sosial. ddm