Korban Immanuel Kumala Sinaga di temukan warga di lokasi dalam keadaan terlungkup di Pot bunga di Trotoar depan kantor Bupati Sergai.
Serdang Bedagai, Beritalima.com- Warga Firdaus, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) dihebohkan dengan temuan mayat berjenis laki laki, dalam keadaan terlungkup di pot bunga di trotoar depan kantor Bupati Sergai tanpa identitas dengan ciri ciri umur diperkirakan 40 tahun. Rambut gondrong, keriting, kulit sawo matang, Tinggi badan 165 mempunyai ciri iciri badan kurus, memakai baju kaos switer lengan panjang berwarna hijau lumut, celana training warna hitam les putih ada warna biru tua, kuku kedua tangan dan kuku kedua kaki panjang, Minggu siang ( 5/2 ) sekitar pukul 14.15 wib.
Polsek Firdaus di back up Sat Reskrim Polres Serdang Bedagai (Sergai) mendatangi TKP. Setelah mendapat laporan dari Refal Butar Butar (27) warga dusun XII, desa Firdaus, dan Cipta Raja (29) keduanya pegawai Sat lantas Polres Sergai yang saat itu kebetulan melintas pulang dari kantor.
Upaya petugas Polsek Firdaus untuk mengungkap identitas mayat membuahkan hasil pada pukul 18.00 wib, mayat tersebut diketahui bernama Immanuel Kumala Sinaga (36) warga Jln Restu LK X No.132 Helvetia Timur Medan yang tak lain pihak keluarga ( orang tua ).
Keterangan dari orang tuanya Ramses Hermian Malaksy Sinaga, (70) kejadianya bermula, Minggu (5/2), pihak keluarga berangkat dari Medan menuju ke Sergai membawa korban hendak berobat tradisional ke desa Firdaus tepatnya ke rumah Bambang di Simpang Belidaan dengan menggunakan mobil rental, namun pada saat menunggu antrian korban melarikan diri sehingga, keluarga mencari hingga ditemukan sudah meninggal dunia di rumah sakit Sultan sulaiman, kemudian senin ( 6/2 ) sekitar pukul 08.00 mayat Imanuel Kumala Sinaga di serahkan kepada orang tua kandungnya alamat Jln Restu LK IX No.132 Helvetia Medan untuk penyerahan jenazah Lauren.
Menanggapi hal ini Kapolres Sergai AKBP Eko Suprihanto SH SIK MH membenarkan adanya temuan mayat di depan kantor Bupati Sergai, mayat sudah berada di RS Sultan Sulaiman.
“Awalnya ingin di autopsi guna mengetahui penyebab kematiannya namun, setelah ada pihak keluarganya dan keberatan untuk di autopsi maka Jenazah diserahkan kepada keluarganya,” ungkap Kapolres. (sug)