TRENGGALEK, beritalima.com
Dalam agenda Focus Group Discussion (FGD) Hasil Evaluasi Manajemen Kinerja di The Anvaya Beach Resort Bali hari ini Kamis (26/11), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek yang diwakili oleh Sekretaris daerah (Sekda) Joko Irianto berkesempatan menyampaikan progres dari implementasi proyek e-kinerja. Sekda (Joko Irianto) didepan forum berskala nasional itu menjelaskan bahwasannya untuk mengoptimalkan pelaksanaan e-kinerja ini, Pemkab Trenggalek juga telah membentuk ‘tim piloting’.
“Tim piloting sendiri ditetapkan berdasarkan surat keputusan bupati, dengan tugas pokoknya melaksanakan kegiatan substantif yang mendukung pelaksanaan proyek e-kinerja,” sebutnya.
Dalam FGD Hasil Evaluasi Manajemen Kinerja yang di hadiri pula pihak Badan Kepegawaian Negara (BKN) tersebut, Joko Irianto juga menjelaskan jika pada Tahun 2020, di Trenggalek sudah ada 4 OPD (Organisasi Perangkat Daerah) yang menjadi piloting e-kinerja.
“Harapannya tahun depan, semua OPD sudah bisa ikut menerapkan secara keseluruhan,” imbuh Joko.
Hal tersebut, lanjut dia, sebagai salah satu bentuk komitmen pemeritah kabupaten dalam mendorong kinerja ASN agar semakin profesional, “sehingga kedepannya akan mampu meningkatkan kualitas penilaian kinerja ASN di lingkup Pemerintah Kabupaten Trenggalek,” harap dia.
Ditegaskan Sekda, penerapan e-kinerja di 4 OPD ‘piloting’ (OPD percontohan) sampai hari ini sudah memasuki tahap strukturisasi data. Seperti, pengisian database dan uji coba input penilaian kinerja pada sistem aplikasi.
“Setiap OPD piloting telah menyusun SKP yang ideal beserta ‘cascadingnya’ (proses penjabaran strategis) sesuai hasil review BKN,” ujarnya.
Masih kata putra mantan Bupati Trenggalek itu, meskipun program sudah mulai dilaksanakan, bukan berarti penerapan e-kinerja di 4 OPD piloting di Trenggalek tidak menemui kendala. Beberapa sistem pada aplikasi, perlu penyesuaian serta diperbaiki.
Oleh karenanya, BKN diharap sesegera mungkin menyempurnakan sistem aplikasi dimaksud sehingga penerapan program e-kinerja dapat lebih optimal. Pasalnya bila sistem aplikasi e-kinerja ini sudah siap 100% dan sudah terintegrasi dengan sistem aplikasi yang lain seperti SIMPEG dan SAPK, maka kinerja ASN/PNS bisa semakin berintegritas dan profesional.
“Dan kedepannya, dengan adanya itu otomatis pelayanan terhadap masyarakat bisa semakin prima,”ujar Sekda.
Ditambahkan pula olehnya, meskipun masih manual dan ada sejumlah kendala pada tahun 2020 ini, sistematika penilaian kinerja ASN di Trenggalek sudah mengadopsi penilaian kinerja yang disesuaikan dengan aplikasi e-kinerja. Sebab melalui aplikasi e-kinerja ini, akan memudahkan dalam mengukur dan memantau kinerja ASN secara periodik baik secara bulanan dan tahunan.
“Termasuk juga sebagai salah satu dasar pemberian tambahan penghasilan kepada ASN, sekaligus memanajemen kinerja ASN untuk pemetaan dalam rangka pelaksanaan merit sistem,” pungkasnya.
Untuk diketahui, 4 OPD yang sudah menjadi ‘pilot project’ penerapan e-kinerja tersebut diantaranya Sekretariat Daerah (Setda), Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Inspektorat dan Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkesdalduk dan KB). Sedangkan tujuan dari penerapan e-kinerja, yakni demi terciptanya ketersediaan data kinerja ASN yang berbasis pada pemanfaatan tekhnologi informasi. (her)