JEMBER, beritalima.com | Penerapan Sistem Satu Arah (SSA) di Kabupaten Jember, Bupati Jember H. Hendy Siswanto menegaskan jangan sampai seperti menara gading.
“Jangan seperti mercusuar atau menara gading saja, yang bagus tapi dibawah tidak. Jadi harus ada kemaslahatan,” kata Bupati Jember H. Hendy Siswanto, usai mengikuti diskusi SSA yang digelar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jember, Senin (16/10/2023).
Saat ini, penerapan SSA diberlakukan di Jalan Jawa, Kalimantan, Mastrip dan Jalan Riau, di wilayah Kecamatan Sumbersari.
Ada dua tahap, yakni untuk pagi mulai pukul 06.00 hingga pukul 08.00 WIB dan untuk sore mulai pukul 16.00 hingga pukul 18.00 WIB.
Adanya penerapan SSA itu menuai pro dan kontra, namun untuk mencari jalan keluar, Pemerintah Kabupaten Jember terus melakukan perbaikan-perbaikan.
“Kebijakan apapun di Pemkab Jember dikerjakan bareng-bareng. Seluruh kepentingan siapapun, seperti ojek online, PKL dan lainnya, harus dibahas bersama,” pintanya.
Jadi, Bupati meminta, atas kebijakan ini berdampak baik bagi siapapun ataupun semua pihak. Karena, mereka yang nanti akan memanfaatkan kebijakan ini.
“Tentu ini bukan ekonomi saja, tapi merubah budaya ini harus bersama-sama, bagaimana semua nyaman dan mudah mengais rejeki,” ucap Bupati.
Bupati berharap, dengan kondisi jalan di Jember yang sudah bagus, jangan sampai ada pihak lain yang tidak ikut berdampak.
“Jangan jalannya bagus, tapi PKL tidak. Disitu ada kampus, harus berestribusi. Jadi tidak seperti menari gading,” jelasnya.
Setelah itu selesai, baru nanti bisa diteruskan untuk fungsi trotoar yang sebetulnya. “Nanti bisa kita perbaiki, dan disesuaikan dengan lebar jalan,” ucap Hendy.
Hadir dalam diskusi publik tersebut, pihak Universitas Jember, Polres Jember, Bupati Jember dan Ketua DPRD Jember.
Sementara, Ketua PWI Jember, Sugeng Prayitno menambahkan, kegiatan ini pihaknya didukung oleh Universitas Jember.
“Kita mengundang beberapa stakeholder, agar bisa berdiskusi dan bisa menyelesaikan permasalahan ini dengan berbagai masukan-masukan,” imbuhnya. (Sug)