KUPANG, beritalima.com – Presiden Joko Widodo melalui arahannya baru-baru ini menetapkan 10 daerah prioritas destinasi wisata utama di Indonesia yang dikenal dengan nama Bali baru (new bali).
Ke 10 destinasi utama yakni Pulau Mandalika, Labuan Bajo, Pulau Morotai, Tanjung Kelayang, Gunung Bromo, Candi Borobudur, Danau Toba, Wakatobi, Pantai Tanjung, Kepulauan Seribu.
Masuknya Labuan Bajo menjadi 1 dari 10 destinasi utama tersebut menjadi tantangan terbesar bagi pemerintah daerah dari ketersediaan sumber daya manusia yang professional untuk menerima tanggung jawab itu.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTT yang diwakili oleh Kepala Seksi Promosi Pariwisata Dalam dan Luar Negeri Agustinus Harum,S.Pd, A.Md.Par.MM yang juga seorang pelaku pariwisata mengatakan saat ini pemerintah sudah mulai merangkul stake holders yang bergerak di bidang pariwisata sehingga kepercayaan pemerintah pusat terhadap pemprov NTT khususnya Labuan Bajo terjawab “ Labuan Bajo saat ini telah menjadi fokus perhatian dunia.
Pemerintah telah membangun di berbagai hal untuk mendukung kemajuan pariwisata ini, hanya saja sejauh mana peran dan partisipasi masyarakat melalui ketersediaan SDM yang ada ” kata Agus dalam rilisnya yang diterima wartawan media ini di Kupang belum lama ini.
Menurut Agus sebagai masyarakat dan pelaku pariwisata katanya harus mampu membaca peluang ini, sebab bukan hanya warga di Labuan Bajo yang mendapatkeuntungan dari lonjakan kunjungan wisatawan nantinya tetapi kabupaten-kabupaten lainnya di Flores dan NTT umumnya mendapatkan imbas dari kunjungan tersebut.“ Bagi kami pelaku, menjual NTT bukan menjual Labuan bajonya saja, tetapi memperkenalkan seluruh potensi wisata yang ada di NTT walaupun Labuan dengan Komodonya menjadi lokus promosi “ujar Agus.
Pemilik sekolah SMK Cinta Damai yang beropersi di Borong Kabupaten Manggarai Timur ini mengakui pasca ditetapkannya binatang Komodo menjadi salah satu dari 7 keajaiban dunia (new seven wonder) menjadi acuan bagi wisatawan untuk mengenal NTT dan Labuan Bajo lebih detail ”kita ketahui saat
di kunjungan terbesar wisatawan mancanegara di NTT adalah komodo, disamping itu investasi para investor di bidang akomodasi dan lainnya mulai memadai, karena ada dukungan masyarakat dan pemerintah didalamnya ”tutur Agus.Melihat ini sebagai tantangan kedepannya kata Agus juga berdampak pada kebutuhan tenaga kerja yang memiliki skill dan kemampuan. Oleh karenanya mitra yang bergerak di dunia pariwisata seperti Hotel dan Travel Agent di Labuan Bajo harus mampu membangun relasi dengan lembaga pendidikan di NTT yang memiliki profesionalitas SDM sejak dini, sehingga mampu mengantisipasi segala kemungkinan-kemungkinan terjadi di kemudian hari ” Ketika tamu itu datang ke Labuan Bajo harus sama pelayannya ketika dia datang ke Borong, Bajawa, Ende dan seterusnya.
Yang harus di buat itu adalah standard pelayanan yang sama melalui setuhan professional salah satunya melalui pendidikan. Keahlian itu bukan muncul setelah seseorang bekerja tetapi di didik sejak awal “imbuhnyaDitanya sejauh mana sokongan pemerintah untuk mendukung peran sector swasta dalam menghasilkan SDM di bidang pariwisata, Agus mengatakan sejauh ini pemerintah sudah mulai menggandeng masyarakat/mitra dalam mempromosikan pariwisata, sebab sesunggunhnya pemerintah kata Agus adalahmotivator sedangkan sector swasta menjadi terdepan “ Hotel, travel dan industri kreatif, sebagai pelaku sangat memahami motivasi para turis datang dari mancanegara. Pemerintah mestinya mendorong dan memfasilitasi dunia usaha supaya melakukan promosi” Tegas Agus. (Ang)