Pengadaan Ambulance Dinkes Kabupaten Malang Diduga Bermasalah

  • Whatsapp
Ambulance 119 PC Kabupaten Malang,

Kabupaten Malang, beritalimacom| Pengadaan Mobil Ambulans oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Malang pada 2022 lalu, diduga sarat kontroversi. Mobil premium dengan harga fantastis ini, dinilai tidak sesuai dokumen pelaksanaan anggaran (DPA).

“Pengadaan tuhuh mobil ambulans itu dinilai terlalu wah spesifikasinya, dan hanya berdasar prestise tanpa mengedepankan asas manfaat. Padahal, dengan harga per unitnya hampir menyentuh angka satu miliar rupiah bisa didapatkan mobil dengan fasilitas penunjang yang lengkap standar kegawatdaruratan. Padahal secara asas manfaat lebih cocok dibelikan (Toyota, red) Hiace, ruang lebih luas dan besar dari pada Hyundai Staria,” ujar Direktur Pusat Studi Demokrasi dan Kebijakan Publik (PuSDek), Asep Suriaman kepada awakmedia.

Bukan hanya satu, menurut asep ada tujuh unit ambulans hasil adopsi dari mobil pabrikan Korea Selatan, Hyundai. Mobil mewah Hyundai Staria yang diketahui memiliki harga mulai Rp 900 juta disulap sedemikian rupa untuk dijadikan ambulans

“Sebagai orang awam tentunya dari segi perawatan, Toyota Hiace lebih mudah ketimbang Hyundai Staria. Termasuk soal harga per unit, Toyota Hiace jauh lebih murah dibanding Hyundai Staria,” kata Asep.

Menurutnya, selain murah volume isi Hiace juga lebih besar.

“Daripada membeli Staria yang seharga Alphard, mending uangnya dibuat membeli, melengkapi fasilitas darurat kesehatan yang di Hiace,” tegasnya.

Selanjutnya, Asep menegaskan bahwa pengadaan apapun yang berasal dari Anggaran Belanja dan Pendapatan Daerah (APBD) harusnya berdasarkan asas manfaat bukan asas keinginan. Dilihat secara logika satu unit Hyundai Staria tanpa fasilitas kegawatdaruratan, bisa untuk membeli Toyota Hiace lengkap dengan fasilitas standar kegawatdaruratan.

“Kelengkapan alat medis di dalam ambulans Hiace tentu dapat dimaksimalkan, dengan harga yang setara Staria. Jadi tidak terbuang sia-sia anggaran itu,” ungkap Asep.

Pria yang juga dikenal sebagai aktivis pendidikan ini mempertanyakan pengadaan Hyundai Staria tersebut apakah sudah sesuai dengan dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) atau tidak.

“Yang harus ditelusuri, apakah ada dugaan patgulipat permainan antara Dinas Kesehatan dan anggota DPRD pada komisi mitranya, jika tiba-tiba beralih dari pembelian Hiace ke Hyundai. Patut dicurigai juga pakah ada cashback yang didapat dari pemenang pengadaan ambulans tersebut,” pungkasnya.

 

[REDAKSI]

beritalima.com

Pos terkait