SURABAYA, beritalima.com | Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menggelar rapat dengan para Forkopimda Kota Surabaya untuk membahas pengamanan di Kota Pahlawan, terutama pada saat natal dan tahun baru 2023. Rapat itu digelar di rumah dinas Wali Kota Surabaya Jalan Sedap Malam, Surabaya, Jumat (9/12/2022).
Seusai rapat, Wali Kota Eri menjelaskan bahwa rapat tersebut membahas tentang pengamanan secara keseluruhan di Kota Surabaya, mulai dari pengamanan dari gangguan-gangguan yang ditimbulkan oleh anak-anak remaja hingga persiapan pengamanan natal dan tahun baru.
“Jadi, insyaallah hari Senin kami akan mengeluarkan Surat Edaran (SE) Wali Kota Surabaya yang akan ditujukan kepada seluruh tempat ibadah di Surabaya. Tempat ibadah itu bukan hanya gereja, tapi juga semua tempat ibadah dari berbagai agama yang ada. Kami akan sampaikan untuk lebih waspada dan hati-hati,” kata Wali Kota Eri.
Bahkan, nantinya pemkot akan meminta untuk menyampaikan nama-nama jamaah yang akan melakukan Misa dan Natal di semua gereja, sehingga bisa dilakukan deteksi awal siapa saja nama-nama jamaah yang akan beribadah dan waktunya kapan. Selain itu, parkir di gereja itu harus di tempat yang berbeda, sehingga nanti ada pembatas yang juga dipasangi metal detector untuk masuk ke gereja.
“Makanya nanti, jamaah yang masuk ke gereja harus melewati metal detector dan harus sesuai dengan jadwal dan sesuai dengan kartu yang biasanya dipegang oleh para jamaah, sehingga bisa diketahui siapa saja yang beribadah di waktu-waktu tertentu,” ujarnya.
Di samping itu, Wali Kota Eri memastikan bahwa pada saat natal, pihaknya juga akan melibatkan semua organisasi masyarakat (ormas) yang akan ikut terlibat dalam pengamanan gereja. Menurutnya, itu penting karena Surabaya kota toleransi, sehingga di Surabaya bersama-sama menjaga keamanan. “Jadi, nanti selain bergerak dengan TNI-Polri, kita juga akan menggerakkan ormas-ormas untuk menjaga keamanan gereja,” kata dia.
Sedangkan untuk pengamanan malam tahun baru, Wali Kota Eri bersama Forkopimda Surabaya sudah sepakat untuk melakukan penyekatan di setiap perbatasan kota. Selanjutnya, untuk kegiatan yang diperbolehkan dalam Inmendagri seperti kegiatan di hotel, itu akan diperbolehkan sesuai dengan Inmendagri.
“Tapi nanti di dalam surat edaran kami, akan disampaikan bahwa terkait pengunjung yang masuk ke dalam hotel, akan menjadi tanggung jawab pihak hotel, seperti misalnya ada yang bawa sajam dan lainnya,” imbuhnya.
Selain itu, nanti pada malam tahun baru seluruh camat di Surabaya akan diminta untuk mengadakan acara tahun baru di wilayahnya masing-masing, sehingga di masing-masing kecamatan itu akan ada kegiatan dan masyarakat tidak lepas antar kecamatan. Bagi dia, ini penting untuk mengurangi potensi adanya konvoi pada malam hari tahun baru dan untuk meminimalisir kerumunan.
“Jadi, nanti yang dari luar sudah kita lakukan penyekatan di masing-masing pintu masuk Surabaya, lalu di kecamatan akan kita gerakkan untuk menggelar acara sendiri-sendiri, dan di dalam kota kita akan melakukan patroli dengan jajaran pemkot dan Forkopimda. Insyallah dengan cara dan usaha ini, ia berharap Surabaya akan terus aman selama natal dan tahun baru 2023,” pungkasnya. (*)