Pengamat: Basarah Layak Dipercaya Jokowi Gantikan Posisi Julian di Kemensos

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Edhy Prabowo dari Gerindra dan Menteri Sosial (Mensos) Julian P Batubara (PDI Perjuangan) sebagai tersangka tindak pidana suap dan korupsi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum menetapkan siapa penggantinya dalam Kabinet Indonesia Maju (KIM).

Jokowi selaku presiden yang memiliki hak prerogtaif untuk menetapkan para pembantunya sebagai anggota kabinet memang menunjuk Menteri Koordinator bidang Kemeritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Muhadjir Effendy, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Menteri KKP dan Mensos. Namun, kedua Plt yang ditunjuk Jokowi itu tak dapat membuat kebijakan strategis.

Belakangan disebut-sebut Sandiaga Salahuddin Uno, Fadli Zon dan Sufmi Dasco Ahmad sebagai pengganti Edhy Prabowo. Sandi yang menjadi pesaing Jokowi-Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019 sudah berulang kali ditawarkan untuk mengisi jabatan menteri KIm. Namun, yang bersangkutan selalu menolak.

Sementara itu, PDI Perjuangan tampaknya tak mengalami kesulitan siapa yang bakal dimajukan sebagai pengganti Julian karena partai ini memiliki banyak kader untuk posisi itu. Walau belakangan mencuat nama Walikota Surabaya, Tri Rismaharini sebagai pengganti Julian P Batubara tetapi ‘anak kesayangan’ Megawati itu saat ini masih memegang jabatan sebagai Walikota Surabaya.

Masih banyak kader PDI Perjuangan yang layak menduduki jabatan Julian Batubara, salah satunya Ahmad Basarah, kader yang semakin matang setelah mendapat kepercayaan sebagai Wakil Ketua MPR RI. “Ya, saya lihat Basarah memang semakin matang dalam berpolitik dibandingkan Tri Rismaharini. Pengalamannya untuk tingkat nasional jauh lebih baik. Risma baru tingkat kabupaten kota,” ucap pengamat politik Universitas Esa Unggul Jakarta, Muhammad Jamiluddin Ritonga.

Bincang-bincang dengan Beritalima.com di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (16/12) siang, Jamil, demikian dia akrab disapa, Risma oleh sebagian orang memang dinilai sukses membangun Surabaya. Kota Pahlawan ini dinilai berubah selama dipimpin Risma.

 

Namun, kalau dilihat perkembangan Surabaya, sebenarnya tidak ada hasil pembangunan yang monumental. Pembangunan di Surabaya tidak jauh berbeda dengan kota besar lainnya di Indonesia.

Jalan di Surabaya tidak banyak yang mulus. Kebanyakan tambalan demi tambalan yang membuat kita tidak nyaman di atas kenderaan.

 

Yang asri hanya jalan-jalan protokol. “Di luar jalan protokol, kita tidak lagi menemui keasriannya.

Macet juga masih menjadi bagian dari Surabaya. Pada pagi dan sore masih umum ditemui kemacetan.

Surabaya juga belum terbebas banjir.

“Bila diguyur hujan lebat, kita bakal menemui genangan air di berbagai titik.

Kali yang bersih juga terbatas. Kalau kita menelusuri Kota Surabaya masih banyak ditemui kali yang kotor.

Menggratiskan biaya sekolah juga bukan hal istimewa. Sebab, daerah lain juga banyak yang sudah menggratiskan uang sekolah
,” kata pengamat ini yang mengaku cukup sering bertugas ke Kota Pahlawan itu.

Jadi, lanjut Jamil, prestasi Risma sebetulnya tidak istimewa. Prestasinya masih skala lokal, belum nasional.

Karena itu, Jamil menilai, Risma belumlah menduduki jabatan menteri, termasuk menteri sosial.

Akan lebih layak bila yang menjadi menteri sosial adalah Ahmad Basarah,” kata Jamil.

Selain saat ini menjadi Wakil Ketua MPR, lanjut Jamil, kemampuan Achmad Basarah secara nasional juga sudah teruji. Sebab, ia juga sudah menjadi anggota DPR beberapa periode.

Selama menjadi Wakil Ketua MPR RI, kepadanya juga tidak ada sorotan negatif. Tidak ada hal-hal yang kontroversial dan menjadi sorotan negatif masyarakat dari sosok kader PDI Perjuangan yang satu ini.

 

Selain itu, kompetensi Ahmad Basarah juga tidak perlu diragukan. Dia juga salah satu wakil rakyat yang dikenal bersih dan integritasnya tidak perlu diragukan.

Ahmad Basarah juga bukan pemimpin hasil pencitraan. “Dia punya leadership yang real, sehingga layak memimpin kalau Jokowi mempercayakan Achmad Basarah sebagai Menteri Sosial, menggantikan posisi yang ditinggal Julian P Batubara,” demikian Muhammad Jamiluddin Ritonga. (akhir)

 

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait