Pengamat: Cari Pangan ke Jawa Tengah dan Timur, Anies Ingin Gapai Pilpres 2024

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Pengajar Isu dan Krisis Manajemen, Metode Penelitian Komunikasi dan Riset Kehumasan Universitas Esa Unggul Jakarta, Muhammad Jamiluddin Ritonga menafsirkan kunjungan Gubernur DKI Jakarta, Anies Bawesdan ke Provinsi Jawa Tengah serta Jawa Timur banyak makna.

Saat bincang-bincang dengan Beritalima.com di Jakarta, Senin (26/4) siang, pengamat politik yang akrab disapa Jamil ini melihat hanya makna tersurat, tapi lebih banyak lagi dari tersiratnya.

Secara tersurat, kata Jamil, kunjungan Anies hanya untuk mengamankan pangan warga Jakarta dan keinginan menyejahterakan petani. Hal itu diungkapkan Anies secara tegas saat di Cilacap dan Ngawi.

Namun demikian, secara tersirat kunjungan Anies ke dua provinsi itu juga dapat dimaknai dalam konteks politis. Sebab, saat singgah di Sragen, bos beras di wilayah tersebut dengan tegas mendukung Anies Baswedan pada Pilpres 2024.

Hal itu juga diperkuat dengan kunjungan Anies ke Pondok Pesantren Gontor di Ponorogo untuk sowan kepada ulama. Anies juga menginap di Kota Madiun dan bertemu wali kota setempat, selain juga bertemu Gubernur Jawa Timur, Chofifah Indar Parawansa.

“Rangkaian pertemuan itu, memang bernuansa politis. Kepada ulama, Anies berupaya mendekatkan diri dengan datang langsung ke Pondok Modern Gontor. Dukungan ulama ini sangat diperlukannya agar nantinya Jawa Timur dapat menjadi lumbung suaranya,” kata Jamil.

Dukungan juga diharapkan dari Ngawi dan Madiun, yang dikenal basis merah. Kalau basis merah juga mendukungnya, Jawa Timur sebagai suara terbesar kedua secara nasional dapat dikuasai Anies.

Hal sama juga terlihat di Jawa Tengah yang merupakan suara terbesar ketiga secara nasional. Dengan masuk ke Cilacap dan Sragen, Anies juga berupaya untuk mendapat dukungan dari basis merah yang terbesar di Indonesia.

“Kalau basis merah Jawa Tengah mendukung Anies, peluang memenangkan suara yang selama ini dikuasai partai pimpinan Megawati Soekarnoputri dapat diwujudkan,” terang Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Institut Ilmu Sosial Ilmu Politik (Fikom IISIP) Jakarta 1996-1999.

Upaya menguasai suara di Jawa, kata Jamil semakin terlihat dengan rencana kunjungan serupa Anies ke Sumedang, Jawa Barat, selesai lebaran. Jawa Barat sebagai suara terbesar secara nasional tampaknya menjadi kalkulasi Anies untuk memuluskannya pada Pilpers 2024.

Jadi, kunjungan Anies ke Jawa Tengah, Jawa Timur, dan nanti usai lebaran ke Sumedang (Jabar) tentulah lebih kental politisnya daripada sekedar urusan pangan. Sebab, kalau hanya urusan pangan, cukup petinggi Pemprov. DKI Jakarta saja yang datang ke wilayah tersebut.

Upaya Anies untuk mendapat dukungan dari tiga provinsi itu tentu strategi cerdas. Sebab, kalau tiga provinsi itu dikuasai, termasuk juga DKI Jakarta yang merupakan basisnya, maka peluang menang pada pilpres makin terbuka. “Apalagi kalau Anies juga mendapat dukungan dari Banten dan Yogyakarta, aroma menjadi presiden tinggal menunggu waktu saja,” demikian Muhammad Jamiluddin Ritonga. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait