Pengamat Ekonomi Mikro: Stimulus Bagi UMKM Untuk Penguatan Ekonomi Berkelanjutan

  • Whatsapp

Jakarta – Bustan Pinrang Pengamat Ekonomi Mikro/Koperasi dan UKM mengatakan penguatan modal dan stimulus berupa bantuan pemodalan Usaha Mikro, Kecil dan Menangah (UMKM) dan Koperasi sangat tepat untuk Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Katanya, langkah strategis ini bisa dilakukan dengan pemberian insentif modal kepada pelaku UMKM dan Koperasi.


“Pemerintah bisa melakukan program tanggung jawab bantuan sosial ekonomi kepada UMKM. Dimana tanggung jawab itu dengan pemberdayaan UMKM agar terjadi perputaran ekonomi masyarakat yang berkelanjutan. Terutama di saat pemulihan ekonomi saat pandemi covid 19 saat ini,” ujar Bustan saat dihubungi, Minggu (13/09/2020).
Menurut Bustan, UMKM dan Koperasi adalah soko guru ekonomi bangsa, untuk Pemulihan Ekonomi Nasional. Sebab, wabah COVID-19 telah memukul perekonomian di seluruh dunia. Bahkan banyak juga negara yang perekonomiannya tidak tumbuh, dan bahkan menurun drastis.
“Memang Presiden Joko Widodo telah mempersiapkan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) agar perekonomian nasional tidak terkoreksi lebih jauh. Dimana pada kuartal I 2020 pertumbuhan ekonomi Indonesia anjlok, turun 2,97 persen dari biasanya 5 persen lebih. Oleh sebab itu sudah saatnya segera insentif berupa bantuan stimulus kepada UMKM dilaksanakan,” tandas Bustan.


Kata Direktur PT Mall Pinrang Sejahtera ini, skema pemulihan ekonomi nasional yang dirancang oleh pemerintah, harus mencakup bantuan untuk usaha mikro kecil menengah (UMKM) hingga suntikan dana bagi BUMN. Apalagi, program pemulihan ekonomi itu berupa subsidi bunga untuk UMKM, penempatan dana untuk bank-bank yang terdampak restrukturisasi, penjaminan kredit modal kerja, PNM untuk BUMN, dan investasi pemerintan untuk modal kerja agar bisa berjalan lancar atau normal kembali.
“Pak Jokowi jmsudah menginstruksikan, program pemulihan ekonomi harus memberikan manfaat nyata bagi pelaku usaha. Untuk itu kami mendukung langkah ini, terutama di sektor industri padat karya, agar bisa tetap beroperasi dan agar tidak terjadi PHK kepada pekerja secara massif,” ujarnya.


Bustan menerangkan bahwa, Presiden Jokowi resmi membentuk Tim Pemulihan Ekonomi dan Penanganan COVID-19. Tim ini untuk membantu memulihkan ekonomi Indonesia di tengah pandemi corona. Dimana Tim Pemulihan Ekonomi dan Penanganan COVID-19 ini akan membawahi dua gugus tugas, yaitu Gugus Tugas Pemulihan Ekonomi dan Gugus Tugas Penanganan COVID-19.”Pak Erick Thohir sebagai komando Tim Pemulihan Ekonomi Nasional dan Penanganan Covid 19, dibantu Doni Monardo sebagai Ketua Gugus Tugas Penanganan COVID-19 dan Wamen BUMN Budi Gunadi Sadikin sebagai Ketua Gugus Tugas Pemulihan Ekonomi,” terang Bustan.


BUMN Harus Peduli UMKMTetap dalam rangka penguatan ekonomi, Bustan mendorong Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk terlibat dalam pemodalan Usaha Mikro, Kecil dan Menangah (UMKM) untuk Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Menurut pria asal Pinrang Sulawesi Selatan ini, langkah strategis itu berupa bantuan Corporate Sosial Responsibility (CSR) yang bisa dilakukan oleh perusahaan BUMN.
“Perusahaan BUMN memiliki tanggung jawab sosial di masyarakat, oleh karena itu BUMN bisa memberikan bantuan berupa CSR. Dimana melakukan pendekatan bisnis dengan memberikan kontribusi sosial terhadap masyarakat di saat pandemi covid 19,” ujarnya.
Kata Bustam, bergerakanya UMKM di bawah yang dibantu oleh BUMN lewat CSR akan berkontribusi langsung pada kenaikan pendapatan asli daerah (PAD). Dimana BUMN bisa mendukung pemulihan ekonomi nasional dengan menggerakkan UMKM di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Saat ini banyak destinasi pariwisata super prioritas atau prioritas akan bergerak memperkuat sirkulasi perekomian daerah. Kalau ekonomi daerah bergerak tentu ekonomi nasional juga tumbuh berkembang. Dimana BUMN juga bersinergi bersama Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan Kementerian Koperasi dan UKM,” paparnya.
BUMN bisa menyalurkan pinjaman permodalan bagi pelaku UMKM kuliner sekitar wilayah wisata. Dimana peminjaman modal ini dibarengi dengan program pembinaan dan pembimbingan bagi UMKM mitra binaan BUMN.
“Pemilik Restoran atau rumah makan sangat butuh modal untuk kembali menjalankan usaha. Pinjaman lunak dari BUMN sangat membantu penjualan usaha yang menurun selama masa pembatasan berskala besar sosial bersekala besar (PSBB),” jelasnya.
Berdasarkan asumsi pemerintah, diperkirakan akhir tahun ini pemulihan ekonomi kemungkinan hanya 40 sampai 60 persen. Dan selanjutnya pada tahun 2021, baru kemungkinan pemulihan ekonomi bisa di atas 75 persen lebih.
“BUMN-BUMN dapat menyiapkan program CSR dengan penugasan yang melalui langkah dan proses yang benar. Perusahaan plat merah ini harus jadi pelopor pemulihan ekonomi nasional, untuk mengurangi beban masyarakat dan pemerintah,” pungkas Bustan. (red)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait