JAKARTA, Beritalima.com– Putra bontot Presiden Joko Widodo (Jokowi) Kaesang Pangarep di instagramnya memunculkan dua baliho diri dia yang mirip baliho Ketua DPR RI, Puan Maharani dan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto.
Baliho itu, ungkap pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul Jakarta, Muhammad Jamiluddin Ritonga kepada Beritalima.com di Jakarta, Jumat (20/8) malam, tentu memunculkan banyak makna.
Pertama, bisa saja baliho Kaesang itu hanya memanfaatkan isu aktual untuk kepentingan usahanya.
Jadi, baliho itu digunakan untuk mendompleng popularitas Puan dan Airlangga dalam mendongkrak omset usaha dia. Di sini dia, jeli memanfaatkan isu demi kepentingan bisnis.
Kedua, kata pria yang akrab disapa Jamil ini, bisa saja baliho itu sebagai guyonan belaka. Kemungkinan ke arah itu masih terbuka mengingat usia Kaesang yang masih relatif muda. Diusianya itu tentu biasa menjadikan hal-hal kontroversial sebagai bahan candaan.
Namun, kalau hal tersebut dimaksudkan sebagai guyonan, tentu sangat beresiko. Sebab, keluarganya berlatar belakang politik, yang akan dengan mudah dijadikan sasaran tembak. Apalagi keluarga dia kader PDIP, tentu sangat beresiko bila Puan petinggi PDIP dijadikan bahan guyonan.
Ketiga, ada kemungkinan baliho tersebut adalah sindiran terhadap Puan maupun Airlangga. “Kaesang sebagai kalangan milenial tentu menggunakan caranya yang lugas dalam menyindir seseorang. Cara mudah tentu dengan membuat baliho yang hampir sama dengan orang yang disindir.”
Kalau itu motifnya, lanjut Jamil, tentu secara politis akan beresiko terhadap keluarganya. Bukan hanya kepada Walikota Solo dan Walikota Medan, tapi berpeluang berdampak kurang baik kepada Presiden Jokowi yang saat ini kekuasaan dia sebagai presiden terus ‘digoyang’ karena dinilai gagal dalam menanggulangi pandemi virus Covid-19.
Keempat, ada kemungkinan Kaesang menggunakan baliho yang mirip Puan dan Airlangga dimaksudkan untuk membidik capres pada Pilpres 2024. Sebab, pada instagramnya juga ada balihonya dengan narasi Saya Siap Untuk RI 1 menggantikan sang ayah yang habis masa tugasnya, Oktober 2024.
Tentu saja peluang guyonan juga tetap terbuka. Sebab, selama ini sepak terjangnya di dunia politik belum ada.
Namun, karena Kaesang berasl dari keluarga politik, tidak menutup kemungkinan dia memang serius untuk menjajal hiruk pikuk nyapres.
Hal itu juga sudah dilakukan kakaknya, yang dari dunia bisnis kemudian loncat ke dunia politik, dan sekarang menjadi Walikota Solo. Hal yang sama juga dilakukan kakak iparnya, yang sekarang Walikota Medan.
Namun, kalaulah itu motifnya, tentu Kaesang akan berhadapan dengan Puan dan petinggi PDIP yang pro Puan. Tentu resikonya sangat besar bagi keluarga Kaesang secara keseluruhan.
Semua itu tentu serba kemungkinan. “Namun, kemungkinan terbesar, baliho itu di buat Kaesang hanya untuk kepentingan pemasaran demi mendongkrak omset usaha dia,” demikian Muhammad Jamiluddin Ritonga. (akhir)