Penganiayaan Sadis Renggut Nyawa Alisah Hariyani, Mendapat Perhatian Berbagai Kalangan

  • Whatsapp
Ketua PWRI Sumenep santuni orang tua almarhumah Alisah Hariyani sebagai bela sungkawa atas tragedi yang menghilangkan nyawa gadis belia yang masih.berstatus sebagai Siswi MTs ini

SUMENEP, beritaLima – Peristiwa Tragis yang menimpa siswi MTS Giling Sumenep Madura Jawa Timur, Alisah Hariyani (15) tahun, warga Desa Pamolokan, Kecamatan Kota Sumenep mengundang keprihatinan berbagai kalangan.

Almarhumah Alisah Hariyani semasa hidup

Pantauan www.beritalima.com, ribuan masyarakat Sumenep berbondong – bondong melayat dan berbela sungkawa atas peristiwa nahas yang menimpa Putri dari seorang ayah bernama Misnawi dan seorang bernama Insya’.

Teman Sekolah, Wali dan juga guru baik ditempat Almarhumah Sekolah dan bahkan guru dari sekolah lain turut berucap duka atas meninggalnya Almarhumah Alisah Hariyani anak dibawah umur yang meregang nyawa karena dianiaya oleh orang tak dikenal yang hingga saat ini masih dalam pengejaran oleh Kepolisian Resort (Polres) Sumenep.

Perhatian terhadap peristiwa berkabung ini juga ditunjukkan oleh salah satu Komunitas Wartawan di Kabupaten Sumenep yaitu Persatuan Wartawan Republik Indonesia (PWRI) Sumenep dengan Takziyah ke rumah duka pada rabu (25/ 10/ 2017).

Bersama anggotanya, Syamsuri, SH. Ketua PWRI Sumenep menyatakan bela sungkawanya dihadapan kedua orang tua Almarhumah. “Kami turut berduka atas meninggalnya Almarhumah Ananda Alisah, semoga diberikan tempat yang layak disisiNya. “Semoga bapak dan ibu diberikan ketabahan dan kesabaran dalam menghadapi ujian yang sangat menyayat hati ini”, ucapnya dengan nada parau.

Syamsuri menambahkan, bahwa dirinya juga adalah sebagai orang tua khawatir terhadap anaknya yang juga masih usia sekolah. Menurutnya Anak adalah Jantung dan hati untuk hidupnya. “Anak adalah hidup bagi orang tua, dan orang tua mana yang akan sanggup bila mendapatkan anak dalam keadaan sekujur tubuh penuh luka yang akhirnya menghembuskan nafas terakhir”, terang Syam panggilan Akrabnya.

Untuk itu, kami berharap aparat Kepolisian serius menangani peristiwa tragis ini. Karena setiap orang tua pasti was – was terhadap anak –anaknya karena rasa tidak aman dan khawatir mengingat kejadian yang menimpa Ananda  Almarhumah Alisah Hariyani.

“Semoga para pelaku penganiayaan yang menyebabkan hilangnya nyawa korban segera ditemukan dan diproses secara hukum, apapun motivnya ini perbuatan sadisme kebrutalan para pelaku, semoga keluarga korban tetap diberikan keiklasan dan tabah akan semua yang telah terjadi”, kecam salah satu tokoh Pendidikan ini.

Sementara ibunda Alisah Hariyani, Insya’terus berurai air mata karena anak gadisnya yang telah pergi untuk selamanya. “Saya Ikhlas anak saya Alisah berpulang ke Rahmatullah, namun yang saya sesali Apa kiranya salah anak saya sehingga dianiaya sedemikian rupa hingga menyebabkan kematiannya”, kata Insya’ disela tangisnya.

Ia berharap aparat Kepolisian segera menangkap pelaku penganiayaan terhadap anaknya. “Kami percaya dengan bapak Polisi yang sudah menangani tragedi ini. Semoga secepatnya pelaku ditangkap dan diganjar sesuai amal perbuatannya”, harap Insya’ didampingi Misnawi suaminya.

Untuk diketahui, Alisah Hariyani (15)tahun, warga Desa Pamolokan, Kecamatan Kota, dan masih tercatat sebagai siswa di MTsN Giling yang sekujur tubuhnya penuh luka dan diduga akibat sayatan senjata tajam ditemukan Warga desa Mantajun diladangny pada minggu pagi 22 Oktober 2017, alisah menghembuskan nafas terakhirnya pada minggu malam 22 Oktober 2017 pukul 20. 00. WIB.

 

(An)

beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *