BELITUNG,BERITALIMA.COM -Kegiatan Jalak Sakti tahun 2016 kali ini akan melakukan pengeboman di ratusan meter area Air Weapons Range (AWR) Buding, Kecamatan Kelapa Kampit, Kabupaten Belitung Timur (Beltim), Selasa (31/5) pagi ini.
Semula jendral bintang dua ini, telah menyaksikan pra latihan Jalak Sakti Tahun 2016 di AWR Buding. Jendral berkulit putih itu, memantau persiapan latihan perang tersebut bersama Komandan Korspaskhas Marskal Muda TNI Ardian Wattimena.
Dikatakan oleh Marsekal Pertama TNI,Yuyu Yutisna,Sebanyak 1.100 orang personel tentara dari Korspaskhas bakal diterjunkan, untuk mengikuti latihan yang dilakukan setiap tahun tersebut. Sebelum melaksanakan latihan Jalak Sakti, personel TNI AU terlebih dahulu telah melalui latihan posko.
“Jadi persiapan sudah dari juah-jauh hari dilakukan, melalui berbagai tahapan. Kebetulan tahun ini, latihan Jalak Sakti di gabung dengan latihan korspaskhas, dan ini merupakan latihan puncak, setelah latihan satuan, cara meroket, mengebom, dan kemudian Lanud,” ujar Marsekal Pertama TNI Yuyu Yutisna.
Tujuan latihan Jalak Sakti ini, kata Marsekal Pertama TNI Yuyu Yutisna, untuk melatih personel dalam rangka mengantisipasi berbagai ancaman. Terutama, ancaman yang timbul khusus nya di wilayah koopsau I.
“Ini juga sebagai salah satu persyaratan rekrutmen personel, baik itu untuk pengeboman, maupun meroket. Disini semua personel di uji kemampuan mereka, dan setelah itu dilakukan evaluasi,” jelasnya.
Selama latihan Jalak Sakti tersebut, TNI AU bakal menurunkan Pesawat Hercules, Hoks dua skuadron, F 16, dan beberapa unit Helikpoter. Peralatan tempur itu, untuk mendukung alutsita latihan tempur.
Latihan tersebut, merupakan sebuah doktrin baru bagi pasukan Paskhas atau satu Wings, agar menggerakkan satu batalion. Sehingga pasukan yang telah terlatih ini, bisa bergerak kapan dan dimana saja, untuk melaksanakan tugas pokok TNI.
“Ini bentuk latihan bertahap, dan bertingkat serta berkelanjutan. Melalui latihan ini, saya mencoba untuk melaksanakan doktrin baru kepada seluruh pasukan, agar bisa bergerak kapan dan dimana saja,” kata Dankorspaskhas Marsekal Muda TNI Ardian Wattimena. (Azlan/DD)