KOTA SABANG,Beritalima-Limbah pengeboran panas bumi yang berada kawasan gunung Api Jaboi telah menimbulkan keresahan dikalangan Masyarakat setempat.
Berdasarkan laporan dari beberapa warga kepada para tokoh Masyarakat Jaboi, telah ditemukan adanya Masyarakat yang menderita gatal-gatal dan serangan penyakit kulit lainnya setelah menggunakan air untuk keperluan sehari hari.
Untuk Sementara sungai Alur Ie Masam Desa Jaboi Kecamatan Suka Jaya sudah tercemar dalam beberapa hari belakangan ini.
Menindak lanjuti terhadap laporan warga dan sejumlah tokoh Masyarakat serta pemuda menelusuri penyebabnya terjadinya pencemaran lingkungan di Daerah Itu, Setelah ditelusuri lebih lanjut oleh para tokoh Masyarakat, ternyata memang benar telah terjadi perubahan warna dan rasa air yang mengalir di sungai tersebut sudah tercemar.
Rasa air di Sungai Jaboi itu yang biasanya “asam” sekarang berubah menjadi “asin” serta Ekosistem yang ada di aliran sungai tersebut sekarang telah berubah menjadi rusak/punah/mati (udang,ikan dan tumbuhan di samping sungai ada yang layu)
Setelah melihat fakta di lapangan, pada Jum’at tanggal 20 Oktober 2017 sekitar pukul 02.00 dinihari, para tokoh mencoba menelusuri penyebab hal ini terjadi dengan cara mengikuti alur sungai hingga ke hulu dan ditemukanlah sebuah fakta bahwa pihak pelaksana pengeboran Geotermal di Desa Jaboi yang berasal dari sumur Geothermal mengarahkan intalasi pembuangan limbah ke aliran sungai tersebut yang Airnya mengalir ke perkampungan Masyarakat dan air tersebut selalu dikonsumsi dan dimanfaatkan oleh warga.
Dari penelusuran tersebut juga didapatkan informasi bahwa pembuangan limbah dilakukan pada malam hari, ketika Masyarakat sedang tidak beraktifitas, sehingga bila para tokoh tidak menelusuri pada malam hari, maka hal ini tidak akan diketahui, Sebut Tokoh Masyarakat setempat.
Masyarakat dan tokoh sudah duduk bersama dan fakta menunjukkan bahwa kondisi ini sangat berbahaya dan sudah membuat Masyarakat menjadi korban, sia sia dengan di sebarkan pengeboran Panas Bumi.
Kami selaku Masyarakat sangat berharap agar pihak pelaksana Proyek ini bisa bertanggung jawab penuh atas kondisi ini, dan kepada para pihak terkait, dan Pemkot Sabang untuk bisa mengambil tindakan yang konkrit kepada pihak pelaksana Proyek untuk menyelesaikan Masalah yang di alami Masyarakat Jaboi.
Mereka juga menyatakan, pada masa sosialisasi oleh pelaksana kepada masyarakat Jaboi (tanggal 21 April 2017), kami sudah mewanti wanti pihak pelaksana tentang masalah limbah ini dan pada saat itu pihak pelaksana menjamin bahwa hal ini tidak akan terjadi dan seandainya pun terjadi bertanggungjawab penuh tapi nyatanya sekarang tidak ada tindakan apapun yang dilakukan oleh pihak pelaksana Proyek.
Lebih lanjut Tokoh masyarakat Jaboi yang berada dalam kawasan proyek Geothermal meminta kepada perusahan untuk segera memerhatikan intalasi limbah, jangan membuang limbah secara terbuka ke alam bebas, hal ini sangat berbahaya terhadap Masyarakat dan lingkungan di sekitarnya,”(Aa79)