Aceh Timur- Wajar dikalangan masyarakat Kecamatan Ranto Peureulak Kabupaten Aceh Timur terucap kata – kata yang sangat sakral yakni ” lebih baik mati kebakaran daripada mati kelaparan”.
Ternyata, usaha pengeboran sumur minyak yang dilakukan secara tradisional dapat menampung tenaga kerja ( Naker_Red) masyarakat disana berkisar 5000 an ( Lima Ribu_ Red).
Hal tersebut disampaikan Ketua LSM KANA, Muzakkir, kepada Media ini, Minggu, 20 Maret 2022.
Berdasarkan hasil investigasi pihaknya,
masyarakat disana sangat ketergantungan hidup dari hasil usaha pengeboran sumur minyak tardisional.
Dengan adanya usaha tersebut masyarakat dapat menghidupi keluarga serta bisa memberi pendidikan yang layak bagi anak- anaknya.
Dan bisa kita bayangkan bagaimana kehidupan masyarakat disana apabila tidak ada usaha pengeboran sumur minyak tradisional tersebut
” Selama ini kita sama- sama ketahui bahwasanya sebelum ada pengeboran sumur minyak tradisional tersebut disinyalir angka kriminalitas disana sangat tinggi. Namun, Alhamdulillah sekarang angka kriminalitas disana nyaris tidak terdengar,” terang Muzakkir.
Lanjutnya, Pemerintah Aceh Timur melalui dinas terkait selama ini tidak mampu menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat.
” Coba tunjukkan dimana ada perusahaan di Aceh Timur yang menampung tenaga kerja ribuan selama ini.
Untuk itu, kita meminta stake holder yang ada seperti legislatif, executif dan yudikatif agar dapat mencari solusi serta dapat membuat regulasi yang mengatur tentang pengeboran sumur minyak tradisional supaya terhindar dari hal- hal yang tidak kita inginkan dan dapat menghasilkan PAD ( Pendapatan Asli Daerah)” Demikian Muzakkir. ( Red)