JAKARTA – Beberapa waktu lalu, persoalan ijazah para calon uang mengikuti konstalasi Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Sumut) menjadi perbincangan dan sorotan publik. Sampai-sampai, permasalahan itu dibawa-bawa hingga dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sumut.
Nama Calon Wakil Gubernur Sumut Sihar Sitorus salah satu orang yang dibawa-bawa. Untuk menjawab dan menepis kabar yang mengatakan ijazah Sihar bermasalah, pasangan Djarot Saiful Hidayat itu pun membuktikan dengan mendatangi sekolahnya.
Disana, Sihar bertemu dengan Br. Albertus Suwarto, FIC selaku pihak Pengelola Sekolah Pangudi Luhur Jakarta. Br. Albertus Suwarto, FIC mengatakan bahwa, Surat Keterangan Pengganti Ijazah (SKPI) Sihar Sitorus tidak ada masalah. SKPI di keluarkan sesuai dengan buku induk siswa yang ada di yayasan perguruan Katolik tersebut.
Albertus mengungkapkan, bahwa pihak SMA Pangudi Luhur telah memberikan jawaban kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Utara (Sumut) terkait SKPI yang dikeluarkan. SKPI tersebut dikeluarkan dan dinyatakan sah oleh Dinas Pendidikan DKI Jakarta dengan mengacu pada ketentuan yang ada.
“Kitakan mengurus langsung, dan pihak Disdik DKI Jakarta sudah meminta segala syaratnya. Jadi tidak ada masalah,” terangnya kepada wartawan, Selasa (20/2).
Saat verifikasi KPU Sumut ia memaparkan, pihaknya juga sudah memperlihatkan salinan buku induk siswa, serta pernyataan keabsahan SKPI. Pihaknya pun menjamin, seluruh berkas Sihar yang menyangkut Pangudi Luhur dapat dipertanggungjawabkan pihak sekolah.
“Kita nyatakan sah, dan sesuai aturan yang ada,” ujarnya.
Sementara itu, Noning yang merupakan guru yang mendidik Sihar Sitorus mengatakan bahwa, dirinya mendidik Sihar sampai tamat sekolah dari SMA tersebut. Noning menjelaskan, selain Sihar sudah banyak orang – orang yang mengabadikan diri di negara ini. Salah satunya Sandiaga Uno yang saat ini mengabdikan diri sebagai Wakil Gubernur di DKI Jakarta.
“Ini sudah biasa dalam dunia politik. Jadi kami mengatakan kebenaran tentang Sihar. Dia sekolah disini dan saya gurunya sampai dia tamat sekolah. Anak-anak ini dulu memanggil saya Bos Ning. Jadi saya sangat dekat dengan mereka,” paparnya.
Saat masih duduk di bangku sekolah lanjut wanita yang akrab disana Bos Ning itu, Sihar memilih di jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). “Jadi saya guru yang menyangkut ilmu sosial. Mengajari Sihar sampai dia tamat. Mereka-mereka mantan murid saya masih sering kumpul berkunjung ke sekolah ini,” katanya. (***)