Pengemis Dadakan Bertebaran di Jalan, Wawako Palembang “Bersih – bersih” Bersama Penegak Perda

  • Whatsapp
Wakil Walikota Fitrianti Agustinda Palembang dan anggota SatpoI-PP Palembang dibantu petugas Polrestabes Palembang melakukan razia, di kawasan Jakabaring Palembang

PALEMBANG, beritalima.com|Tingginya kepedulian pemerintah kota palembang dimanfaatkan beberapa warga dengan nekat mengemis di pinggir jalan untuk mendapatkan bantuan sembako.

Fenomena pengemis Dadakan terjadi di sepanjang Jalan H. Bastari Jakabaring

Belasan warga yang menanti
uluran bantuan para dermawan ini, terjadi di sepanjang Jalan H. Bastari Jakabaring. Fenomena ini langsung mendapat perhatian dari Pemerintah Kota Palembang dan SatpoI-PP selasa (12/05/2020).

Wakil Walikota Fitrianti Agustinda Palembang dan anggota SatpoI-PP Palembang dibantu petugas Polrestabes Palembang melakukan razia, di kawasan Jakabaring Palembang.

“Awalnya, SatpoI-PP Palembang.
mendapatkan sepasang suami istri (pasutri) lanjut usia lansia, sedang duduk di pinggirjalan. Dengan pakaian lusuh dan masker di wajahnya pasutri.
Samsul 70 dan lyus 60, ternyata berasal dari Kota Lubuk linggau Sumsel, sedangkan anaknya tinggal di Kota Prabumulih, mereka berdua tinggal
tak jauh dari tempat mereka ditemui. Saya tinggal tak jauh dari sini, cuma mengontrak di rumah orang. Duduk di pinggir jalan, supaya dapat bantuan.
Karena tidak ada kerjaan sama sekali.

Pasutri ini akhirnya digiring masuk ke mobil patroli Satpol-PP Lalu, bersama rombongan yang lain, Wawako dan Satpol-PP kembali mendapati beberapa wanita yang mengaku sengaja duduk di pinggirjalan membawa kantong
plastik. Agar bisa mendapatkan belas
kasihan para pengendara yang
melintas di kawasan tersebut.

Seperti diungkapkan Dina Mulyani (34), Warga Jalan Budi Mulya 2 Jakabaring yang diciduk Satpol-PP Palembang. Dia
mengungkapkan jika terpaksa duduk di pinggir jalan, agar bisa dapat bantuan dari warga yang melintas.

Biasanya dia bekerja sebagai Pembantu Rumah Tangga (PRT), namun dia dirumahkan oleh majikannya di tengah wabah Corona Covid-19.

“Sejak Corona Covid-19 ini saya diberhentikan dari kerjaan. Suami saya menganggur, anak ada dua. Jadi terpaksa duduk di pinggir jalan ini. Tiap hari dapat uang Rp20.000, sudah tiga hari ini saya lakukan, untuk biaya hidup,” ujarnya. Sama halnya dilakukan oleh Jujuk (39), warga Jakabaring juga terpaksa harus mengemis di pinggir jalan bersama tetangganya. Karena dia juga dipecat dari pekerjaannya
sebagai PRT di rumah majikannya. pungkasnya.

Saat Wawako Fitrianti Agustinda memeriksa becaknya, ternyata sudah ada dua bungkusan paket sembako yang didapatkan oleh para tukang becak
tersebut.

Wawako Fitrianti Agustinda mengungkapkan, mereka mendapati banyak warga Palembang
yang meminta-minta di pinggirjalan.

“Mereka sudah kita data, terutama tempat asalnya, sudah kita berikan bantuan juga. Diharapkan jangan sampai datang lagi ke lokasi ini untuk
meminta-minta,” katanya. Ucapnya.
( NN )

beritalima.com beritalima.com

Pos terkait