Jombang | beritalima.com – 10 hari berjalan pengepul besar tembakau milik Pak Kusno masih mengirim ke gudang besar tembakau di Bojonegoro, Jawa Timur. Hingga berita diturunkan pengepul besar tembakau milik Pak Kusno di Desa Mangunan Kecamatan Kabuh Kabupaten Jombang masih menerima tembakau rajangan jenis apapun yang sudah dipacking oleh pengepul pengepul kecil.
Kendati menerima semua jenis tembakau Pak Kusno kepada wartawan beritalima.com saat ini akan memberangkatkan jenis tembakau jenis jinten, rejeb dan manila yang diterima dari petani tembakau yang tersebar di lima kecamatan di Utara Brantas Kabupaten Jombang. Utara Brantas penghasil tembakau tersebar di lima kecamatan itu, antara lain Kecamatan Plandaan, Ploso, Kabuh, Kudu, dan Kecamatan Ngusikan.
“Kami kirim tembakau rajangan jenis jinten, rejeb, manila 3 – 3,5 ton per harinya untuk dikirim ke gudang tembakau besar di Bojonegoro, hingga sekaranh sudah berjalan 10 hari pengiriman,” terang Pak Kusno pada beritalima.com, Jum’at (1/9/2023).
Diakui Pak Kusno, memiliki tembakau sendiri di ladangnya seluas 6 hektar namun pengiriman tidak cukup untuk ke gudang besar tembakau. Maka dari itu dikatakan Pak Kusno yang juga pengepul jagung dan padi menampung pengepul pengepul kecil tembakau baik yang sudah dirajang maupun dalam bentuk lembaran.
“Harga tembakau rajangan Rp47.000 – Rp50.000 per kg nya ke gudang besar sedangkan harga per lembar dari petani berkisar Rp4.000 – Rp5.000. Saat ini sudah terkirim 35 ton,” jelasnya.
Dari pantauan wartawan ini, 1 bal tembakau rajangan bisa mencapai 1 kwintal dan bisa diangkut 100 bal tembakau ke dalam bak truk. Bahkan saat ini sedang ramai ramainya tengah panen tembakau khususnya di wilayah penghasil tembakau.
Dari perusahaan rokok pun telah membuka gudang dengan siatem oligopoli dibanding sebelumnya penjualan menggunakan sistem monopoli. Sistem oligopoli ini bisa menjual ke pabrik manapun dengan harga yang sama dengan syarat syarat kelolosan kadar nikotinnya.
Jurnalis : Dedy Mulyadi