JUDUL BUKU ;PENDIDIKAN PANCASILA
TABEL :39 – 40 – 44 – 48 – 88 – 89
PERESENSI : JORDI WAHYU ANGGARA
PANCASILA adalah landasan dari segala keputusan bangsa dan menjadi ideologi tetap bangsa serta mencerminkan kepribadian bangsa. Pancasila merupakan ideologi bagi negara indonesia dalam hal ini pancasila di pergunakan sebagai dasar mengatur pemerintahan negara.
A. PENGERTIAN PANCASILA SECARA ETIMOLOGIS
Pancasila secara Etimologis istilah “ PANCASILA” berasal dari sansekerta dari india (bahasa kasta brahmana) adapun bahasa rakyat biasa adalah bahasa prakerta.
B.SEJARAH ISTILAH PANCASILA
Istilah pancasila telah di kenal sejak zaman kerajaan sriwijaya dan majapahit dimana sila-sila yang terdapat dalam pancasila itu sudah diterapkan dalam kehidupan masyarakat maupun k erajaan meskipun sila-sila tersebut belum dirumuskan secara konkrit.
3 .PANCASILA MASA ORDE BARU
Orde baru adalah sebutan bagi masa pemerintahan Presiden Soeharto di indonesia
4. PANCASILA MASA ORDE BARU
Pancasila di pahami berdasarkan paradigama yang berkembang pada situasi dunia yang diliputi oleh tajamnya konflik ideologi
5. PANCASILA MASA REFORMASI
Secara harifah reformasi memiliki arti suatu gerakan untuk memformat ulang kembali hal-hal yang menyimpang untuk di kembalikan pada format atau bentuk semula sesuai dengan nilai-nilai ideal yang di cita-citakan rakyat.
Pancasila sebagai sumber nilai memiliki sifat yang reformatif artinya memiliki aspek pelaksanaan yang senantiasa mampu menyesuaikan dengan dinamika aspirasi rakyat.
-TERDAPAT 3 PRIODE IMPLEMENTASI PANCASILA YANG BERBEDA YAITU;
A.Periode 1945-1950
B.Periode 1950-1959
C.periode 1956-1965
-PERUMUSAN DAN PENGESAHAN PANCASILA
Perumusan pancasila ini berawal dari pemberian janji kemerdekaan di kemudian hari kepada baangsa indonesia oleh perdana Menteri jepang saat itu, kuniaki koiso pada tanggal 7 September 1944, di depan parlemen tokyo.
-PENGERTIAN PANCASILA MENURUT IR SOEKARNO;
Menurut Ir Soerkarno Pancasila adalah si dalam jiwa bangsa indonesia yang turun-temurun lamanya terpendam bisu oleh kebudayaan barat.
-PERAN TOKOH-TOKOH ISLAM DALAM PERUMUSAN DASAR NEGARA PANCASILA
A. Peran KH Abdul Wahid Hasyim (Tokoh Nahdatul Ulama / NU)
B.Kasman Singodimedjo
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA
1. Pengertian Ideologi
Ideologi berasal dari kata idea yang berarti gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita dan logos yang berarti ilmu kata idea berasal dari bahasa yunani ‘eidos’ yang artinya bentuk. Di samping itu ada kata ‘idien’ yang artinya melihat .
2. ideologi terbuka dan ideologi tertutup
Ideologi terbuka merupakan suatu sistem pemikiran terbuka. Sedangka ideologi tertutup y suatu sistem pemikiran tertutup.
3. ideologi partikular dan ideologi komprehensif
4. hubungan anatara filsafat dan ideologi
Filasafat sebagai panadagan hidup pada hakikatnya merupakan sistem nilai yang secara epistemologis kebenaranya telah diyakini sehingga dijadikan dasar atau pedoman bagi manausia dalam memandang realitas dan semesta.
PANCASILA SEBAGAI ETIKA POLITIK
A. TINJAUAN UMUM TENTANG NILAI, NORMA, DAN MORAL
1.NILAI
2.NORMA
3.NORMA AGAMA
4.NORMA KESUSILAAN
5.NORMA KESOPANAN
6.NORMA HUKUM
7.MORAL
-Etika adalah asal kata dari [yunani], Ethos yang artinya watak kesusilaan adat adat.
-politik adalah asal kata dari [yunani] polis yang berarti kota atau negara kota.
-Pada umumnya dapat di katakan bahwa politik [POLITICS] Adalah bermacam-macam kegiatan dalam suatu sistem politik [atau negara yang menyangkut proses menentukan tujuan-tujuan dari sistem itu dan melaksanakan tujuan-tujuan itu.
HUBUNGAN AGAMA DAN PANCASILA
A.Sejarah perkembangan Agama di Indonesia
Indonesia telah mengkaui keberadaan 6 agama resmi, yakni Islam, Kristen katolik, Kriaten Prostetan, Hindu, Budha dan Khonghucu, Agama-agama tersebut masing-masing memiliki latar belakang dan dinamika sejarah sendiri-sendiri.
B.Hubungan Agama dan Pancasila
Agama merupakan realitas yang berada di sekeliling manusia.
C.Hubungan Antar Agama di Indonesia
Kendati pemerintah Indonesia mengenali sejumlah agama berbrda konflik antar agama kerapkali tidak terelakan.
3.HUBUNGAN NEGARA DENGAN AGAMA MENURUT SEKULERISME
Faham sekularisme membedakan dan memisahkan antara agama dengan negara
-Negara panacasila adalah negara Kebangsaan yang Berkerakyatan Negara menurut filsafat pancasila adalah dari rakyat (state of the people), oleh rakyat (state by the people), dan untuk rakyat (state for the people),
-Negara Pancasila sebagai negara kebangsaan yang berkemanusiaan yang adil dan beradab, mendasarkan nasionalisme berdasarkan hakikat kodrat manusia.
2.Hubungan Pancasila dengan Pasal-Pasal UUD 1945
Undang-Undang dasar Negara Republik Indoesia Tahun 1945 terdiri atas Pembukaan dan Pasal-pasal (lihat pasl II Aturan Tambahan UUD 1945). Hal ini berarti bahwa penjelasan UUD 1945 sudah tidak lagi menjadi bagian dari ketentuan dalam UUD 1945. Meskipun penjelasan UUD 1945 sudah bukan merupakan hukum positif, tetapi penjelasan yang bersifat normatif sudah dimuat dalam pasal-pasal UUD 1945.
PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILAFAT
A.PENGERTIAN FILSAFAT
Kata filsafat berasal dari bhasa Yunani dan berarti cinta akan kebijaksanaan/love of wisdom (philo artinya dikenal sebagai sebutan kebijaksanaan
C.Landasan Filsafat Pancasila
1.Landasan Ontologis Filsafat Pancasila
Secara ontologis Kesatuan sila-sila Pancasila sebagai suatu sistem yang bersifat hierarkis dan berbentuk piramiada adalah sebagai berikut: Bahwa hakikat adanya tuhan adalah ada karna dirinya sendiri, Tuhan atau manusia ada sebagai (CAUSA PRIMA). Oleh karana itu segala sesuatu yang ada termasuk manusia ada karena diciptakan Tuhan atau Manusia ada sebagai akibat adanya Tuhan (Sila Pertama)
2.Landasan Epistemologi Filsafat Pancasila
Terrdapat tiga persoalan yang mendasar dalam Epistemologis yaitu: Pertama, tentang sumber pengetahuan manusia; Kedua, rentang teori kebenaran pengetahuan manusia; Ketiga, tentang watak pengetahuan manusia
3.Landasan Aksiologi Filafat pancasila
Manusia itu Adalah mahluk yang dengan perbuatanya berhasrat mencapai atau merealisasikan nilai. Nilai sama dengan harga. Hidup itu mempunyai harga atau nilai. Apa yabg membuat hidup ini mempunyai nilai? Menurut Aristoteles, nilai tidak hanya kenikmatan (kesenangan dalam lingkingan pancaindra) nilai yang tertinggi bagi manusia ialah nilai dalam taraf kepribadian.