Pengetahuan, Persepsi dan Perilaku Mahasiswa Internasional Terkait Pandemi Covid-19

  • Whatsapp
Sumber: freepik.com

Oleh: Tiara Syifanida
International Program on Science Education 2017
Universitas Pendidikan Indonesia
Doha, Qatar

Pandemi COVID-19 adalah krisis kesehatan global tantangan terbesar yang kita hadapi sejak Perang Dunia Kedua. Sejak kemunculannya di Asia akhir tahun lalu, virus tersebut telah menyebar ke semua benua kecuali Antartika. Tetapi pandemi lebih dari sekadar krisis kesehatan, tetapi juga krisis sosial-ekonomi & pembelajaran di sekolah yang belum pernah terjadi sebelumnya. Salah satu nya mahasiswa Indonesia yang sekolah di luar negeri/ jauh dari tempat tinggal. Mendengar kabar soal penularan virus corona di Indonesia semakin parah, para mahasiswa khawatir akses keluar-masuk antar Indonesia akan menjadi semakin sulit ke depannya.

Adanya berbagai pengetahuan, persepsi dan perilaku mahasiswa internasional tentang Covid-19 kegiatan ini untuk menyuarakan gagasan atau pengetahuan mereka tentang krisis yang sedang terjadi. Menurut penulis pengetahuan dan persepsi mahasiswa akan berdampak kepada perilaku mahasiswa internasional terhadap Covid-19.

Mahasiswa yang mengisi survey berasal dari universitas di negara: Indonesia, Malaysia, Jepang, Qatar, Arab Saudi, Dubai, Hungary, German dll. Berikut beberapa hasil dari survey yang dilakukan Desember 2020 yang diikuti oleh kurang lebih 90-100 orang mahasiswa Indonesia yang belajar di luar negeri dan dalam negeri. Dilaksanakan dalam dua minggu, melaui Google form.

Demografi dan usia responden
• Perempuan 58,9 persen.
• Laki-laki 41.1 persen.
• Usia dibawah atau sama dengan (≤) 20 tahun 42.5 persen.
• Usia diatas atau sama dengan (≤) 20 tahun 57.5 persen.

Pengetahuan tentang Covid-19 (Jawaban yang benar)
• Gejala klinis utama COVID-19 adalah demam, kelelahan, batuk kering, dan nyeri tubuh, 88,9 persen.
• Tidak semua penderita COVID-19 mengalami kondisi yang semakin parah, kecuali lansia, 50 persen.
• Anak-anak dan remaja tidak perlu melakukan upaya pencegahan infeksi COVID-19 karena memiliki daya tahan tubuh yang kuat, 86,1 persen.
• Orang dengan COVID-19 yang tidak menunjukkan gejala atau OTG (Orang tanpa gejala) tidak dapat menularkan virus kepada orang lain, 9,7 persen.
• COVID-19 menyebar melalui tetesan pernapasan orang yang terinfeksi COVID-19, 81,9 persen.
• COVID-19 hanya menyebar melalui benda, tidak melalui udara, 52.1 persen.
• Mayat penderita COVID-19 yang belum dimakamkan bisa jadi menjadi sumber penyebaran virus COVID-19, 63 persen.
• Untuk mencegah penularan COVID-19, kita harus menghindari pergi ke tempat keramaian seperti pasar dan stasiun kereta api serta menghindari penggunaan transportasi umum, 90,3 persen.
• Orang yang melakukan kontak dengan seseorang yang terinfeksi virus COVID-19 harus segera diisolasi di tempat yang tepat. Secara umum jangka waktu isolasi adalah 14 hari, 94.4 persen.

Persepsi tentang Covid-19 (Jawaban yang Setuju)
• Mengikuti informasi mengenai jumlah kasus COVID-19 menjadi penting bagi masyarakat, 89 persen.
• Mengikuti informasi pemerintah terkait upaya pencegahan COVID-19 penting bagi masyarakat, 91,8 persen.
• Setiap orang memiliki tanggung jawab untuk mencegah penyebaran virus Corona, 97,3 persen.
• Setiap orang memiliki tanggung jawab untuk menjaga satu sama lain aman dari virus Corona, 95,9 persen.

Perilaku pencegahan terhadap Covid-19 (Jawaban Selalu)
• Memakai masker ketika keluar rumah, 90,4 persen.
• Menjaga jarak (physical distancing) ketika berada di keramaian, 69,9 persen.
• Sering memakai hand sanitizer ketika berada diluar, 74 persen.
• Sering mencuci tangan, 78,1 persen.
• Sebagai mahasiswa, saya telah mendidik orang-orang di sekitar Anda dengan pengetahuan tentang upaya pencegahan COVID-19, 49,3 persen.
• Menjaga daya tahan tubuh dengan memakan sayuran dan buah, 58,9 persen.
• Menjaga daya tahan tubuh dengan memakan vitamin dan suplemen, 23,3 persen.
• Menjaga daya tahan tubuh dengan cara berolahraga secara rutin, 27,4 persen.
• Istirahat yang cukup, 41,1 persen.

Kesimpulannya, survey ini mampu memberikan pemeriksaan komprehensif tentang pengetahuan, persepsi, dan prerilaku masiswa terhadap COVID-19. Hasil survey menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki tingkat pengetahuan yang dapat diterima tentang COVID-19 dan secara umum pandangan mereka positif dalam mengatasi pandemi. Semoga pandemi ini membaik dan semua mahasiswa bisa bersatu kembali dengan keluarganya.

Referensi:
Azlan AA, Hamzah MR, Sern TJ, Ayub SH, Mohamad E (2020) Public knowledge, attitudes and practices towards COVID-19: A cross-sectional study in Malaysia. PLoS ONE 15(5): e0233668. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0233668

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait