Penghujung Tahun 2019, UKM Musik Ubhara Gelar Gebyar Kharisma Musik

  • Whatsapp

Surabaya, Beritalima – Gebyar Kharisma musik ke-19 mengangkat tema ”In music We United”, digelar UKM Musik Ubhara dihalaman Kampus UBHARA Surabaya, Minggu malam (29/12).

Peserta festival berjumlah16 tim, dari SMA dan club di Surabaya, Sidoarjo dan bahkan sampai ada yang dari Kabupaten Jember. Kegiatan ini sebenarnya sudah dirancang oleh Mahasiswa UKM musik, dan sudah diadakan beberapa kali dan ini merupakan kegiatan yang ke-19 kalinya.

Dalam sambutannya, Rektor Ubhara, diwakili oleh Wakil Rektor Bidang kemahasiswaan, Ismail,Sos.,Msi, “ini salah satu kegiatan dimana untuk membangkitkan minat, bakat seni dari anak-anak mahasiswa dan lembaga, memiliki peran yang sangat dominan dalam rangka untuk mewadahi dan sekaligus membangun semangat dari mahasiswa, sehingga kegiatannya menjadi terarah sesuai dengan aturan norma yang berlaku” Ujar Purnawirawan Polisi ini.

Harapannya di era 4.0 kreasi dan inovasi sekaligus networking harus dibangun oleh semua elemen termasuk mahasiswa dalam menjalani kehidupan, karena dengan begitu, maka mereka mampu untuk berkiprah di era 4.0 ini Ujar mantan Dekan Fisip ini.

Ismail menambahkan, Kami (Pimpinan Ubhara) mengharapkan adik-adik UBHARA adalah identik dengan kepolisian pertama tertib hukum itu menjadi nomor satu sehingga pesan-pesan Kamtibmas, pesan-pesan tertib hukum harus dikemas sedemikian rupa, oleh semua UKM dan terutama sekarang UKM musik yang sekarang melakukan kegiatan. Berangkat dari situ maka kegiatan mahasiswa jangan sampai menjadi korban dan paling tidak saya sukai adalah menjadi pelaku, itu yang menjadi harapan karena DNA Ubhara adalah DNA Kepolisian.

Demikian juga Himbauan kepada pemain musik, silahkan berkreasi, berinovasi supaya teman-teman mendapat pengakuan, karena di daerah yang sekarang ini yang dibutuhkan adalah pengakuan. Ketika banyak pengakuan maka nilai jual UKM, nilai jual personil harganya cukup tinggi, tapi kalau nggak dapat pengakuan, ya dianggap angin lalu pungkasnya.

Sementara itu Pembina UKM musik sekaligus dosen FH UBHARA, Juli Nurani, SH., MH. mengatakan UKM musik adalah kegiatan mahasiswa yang ada di UBHARA, kebetulan saya ini dulu Memang mantan mahasiswa seni yang juga ikut di ukm musik, begitu saya jadi dosen di sini ditunjuk oleh Rektor, waktu itu cuma untuk satu periodesaja, tapi anak-anak keterusan. Katanya enak kalau bersama Bu Juli, sampai ini hampir empat periode tandasnya.

Ibu tidak bisa maksimal seperti ini, tapi karena anak-anak ini sudah seperti anak saya sendiri, ”memberikan kesempatan saya untuk membimbing” alhamdulillah begitu saya bimbing banyak prestasi yang di raih, stigma yang muncul bahwa anak-anak musik itu identik dengan miras, mabuk dan Narkoba. kemudian saya berikan wawasan pelan tapi pasti dengan bidang III kemahasiswaan, akhirnya kita berkolaborasi, memberikan penyuluhan dan penyadaran dengan orang BNN akhirnya mereka sadar dan saat ini Insyaallah Zero Miras dan Narkoba.

Saya juga sampaikan bahwa mahasiswa selain belajar dibangku kuliah, kegiatan UKM Musik termasuk ekstra kurikuler, kalau sudah lulus nantinya akan bisa mencari pekerjaan atau uang dari hobi, jika anda sungguh-sungguh menjalankannya, imbuh Juli Nurani.

Masih menurut Juli Nurani, jangan lupa kuliahnya, ada jam-jam tertentu boleh masuk UKM musik, dan harus punya prestasi di ekstrakurikulernya, artinya jangan ditinggalkan yang utama, ini kan hobi kalau keterusan hobinya yang utama ini percuma orang tua kalian tujuan ke sini kan kuliah, bukan bermain musik ini.

Kebijakan Pembina UKM Musik dengan Wakil Rektor III bersinergi, dengan memberlakukan jam malam, dengan begitu anak-anak itu nanti bisa membagi waktu dengan baik dan menghindari pergaulan yang negatif.

Dalam Menghadapi mahasiswa sekarang 3 tahun kebelakang dan 3 tahun ke depan ini berbeda, sudah lain, berubah, jadi kita sebagai tenaga pendidik juga Tidak harus memaksakan mereka dengan apa yang kita miliki ilmu 3 sampai 5 tahun kebelakang, kita mengikuti dari situlah hari ini mereka, saya mengundang ini youtuber gak apa-apa kasih contoh Dia Hanya Bermodal ini, karena sekarang era digital bisa menjadikan kita Artis Dadakan juga, di mana Kalian juga bisa begitu, performan kalian, kalian shooting, nanti kalian discribe sama penonton tanpa Anda harus keliling, tapi penampilannya yang bagus, unik, biasanya yang bagus unik itu yang dipilih pemirsa katanya.

Kalau kalian pegang HP, dosen lain melarang ujian pakai HP, kalau saya (Bu Yuli) malah pakai HP, setiap jawaban kalian Kirim ke email, jadi kita berinteraksi, boleh, itu namanya kita Tut Wuri Handayani, tetap, bukan Tutwuri Handayani, tapi bukan tutwuri handayani lama, tapi tutwuri handayani filosofi yang sekarang, mengikuti perkembangan zaman pungkas Juli yang juga advokat ini. (IK).

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *