beritalima.com | Sebagai sepupu yang akrab dengannya, aku selalu menyemangati hari-harinya yang sedang dilanda keputusasaan. Dia adalah Fani seorang pegawai warung makan Ibu Syam di daerah Kuningan, Jakarta Selatan yang dikhianati oleh sahabatnya sendiri.
Fani adalah perempuan yang sangat riang dan baik hati, ia baik kepada semua orang termasuk aku. Fani dan aku sangat dekat sekali dari kecil sampai sekarang dan kami selalu menyempatkan waktu dan menghabiskan waktu bersama, tempat yang sering kami datangi adalah Mall Ambasador di daerah Kuningan, Jakarta Selatan yang tak jauh dari tempat kerja Fani, Mall Ambasador adalah tempat yang menyenangkan sekaligus menyakitkan bagi Fani.
Fani sering bercerita kepadaku tentang Tino, calon suaminya. Mereka sudah tunangan dan akan segera menikah, Fani juga sering bercerita tentang Tiara, sahabatnya yang sangat ia percayai dan tentunya Tino juga kenal dengan Tiara karena Fani mengenalkan sahabatnya kepada Tino. Mereka sering menghabiskan waktu bersama untuk sekedar belanja, nonton, makan tapi Tiara tak pernah risih walaupun ada Tino yang selalu menemani mereka kemanapun mereka pergi. Bagi Tino, Tiara sudah dianggap sebagai adiknya sendiri dan Fani tidak cemburu akan hal itu.
Aku sudah memperingatkan Fani agar tidak terlalu mempercayai sahabatnya, tetapi Fani tak terlalu menggubris hal itu. Fani benar-benar berhati baik. Tak disangka, Fani yang sangat mempercayai sahabatnya sendiri ternyata mengkhianatinya dan membuat segalanya hancur. Fani bercerita kepadaku bahwa Tino tiba-tiba berhenti menghubunginya dan menyudahi hubungannya. Fani sangat kecewa dan mulai menangis. Setelah sekian lama akhirnya aku dan Fani mengetahui mengapa Tino tiba-tiba menyudahi segalanya.
Saat aku dan Fani sedang berada di Mall Ambasador, kami melihat Tino dan Tiara yang sedang makan di Es Teler 77. Fani sangat kaget lalu memelukku dan mulai menangis, hebatnya Fani tak mau mengganggu mereka yang sedang makan dan memintaku agar kami segera pergi. Fani berusaha menutupi kesedihannya, padahal aku tahu dia sangat kecewa dan terpuruk.
Penulis : Syahnia Azizah