Koordinator GEMAPI Albertho, mengatakan, bahwa bakti sosial berupa pengobatan masal tersebut diprakarsai atas keprihatinan kondisi kesehatan warga di kampung Asei distrik Sentani Timur Kabupaten Jayapura, pasca meluapnya Danau Sentani. Sejumlah dokter dan relawan diturunkan dalam aksi tersebut.
“Kita bekerjasama dengan 4 dokter dalam pengobatan massal ini, dan relawan termasuk anggota Gemapi dan FKPPI,” katanya, Minggu (22/1/2017).
Dipaparkan, dalam pengobatan massal yang tersebut, ditemukan banyak keluhan warga pasca meluapnya danau Sentani pada beberapa waktu lalu.
“Banyak yang mengeluhkan gangguan sistem saluran pernapasan (Infeksi Saluran Napas Akut bagian atas/ISPA), ini kebanyakan diderita anak- anak SD, ada ditemukan juga gejala kasus TBC Paru (Tuberculosis),” papar Alberto.
Dikatakan, untuk beberapa kasus berat yang ditemui dalam pengobatan massal tersebut
, karena kurang memadai nya fasilitas kesehatan, maka di sarankan untuk dirawat di Rumah Sakit.
“Adapun kasus cukup berat diantaranya trauma pada selaput bening mata (ulkus Kornea) dikarenakan terkena percikan serbuk besi Gerinda, TBC Paru aktif (infeksius), payah jantung (Decompensatio Cordis). Kesemua pasien telah diberikan saran juga untuk mau dirawat di Rumah Sakit,”katanya.
Pengobatan yang diselenggarakan di kediaman rumah Martha Ohee tersebut dihadiri puluhan warga. Marthen Ohee ,kepala Kampung Asei mengapresiasi kegiatan bakti sosial yang diselenggarakan tersebut.
“Beginilah seharusnya generasi muda bangsa Indonesia. FKPPI dan GEMAPI adalah orang-orang terpilih yang mempunyai tanggung jawab untuk membantu masyarakat, mengabdi kepada rakyat dalam bentuk pikiran, tenaga, materiil maupun moril. Dan salah satu hal untuk menjawabnya melalui kegiatan kemanusiaan bhakti sosial seperti ini, kami sangat berterimakasih,” katanya.
Dalam kegiatan tersebut juga dilakukan pembagian sembako, yang diberikan kepada setiap pasien yang telah berobat. (Ed/Papua).
Caption Foto : pengobatan massal oleh Gemapi dan FKPPI