Jakarta, beritalima.com |- Kejaksaan melalui Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen (JAM INTELIJEN), Direktorat Sosial, Budaya dan Kemasyarakatan (Direktorat II), turut membahas penguatan jatidiri bangsa guna tangkal perilaku kekerasan di masyarakat (12/9).
Kegiatan berbentuk Focus Group Discussion Bidang Intelijen bertema “Akselerasi Penguatan Karakter dan Jati Diri Bangsa dalam Menghadapi Tantangan Transformasi Perilaku Kekerasan di Era Globalisasi melalui Program Menjaga Ruang Budaya Karakter Indonesia Tangguh”.
Masalah ini menjadi penting, karena menurut Sekretaris Jaksa Agung Muda Intelijen (SesJAM-Intelijen) Sarjono Turin, S.H., M.H, ini menyangkut masalah akselerasi penguatan terhadap jati diri bangsa, terutama menghadapi tantangan perilaku kekerasan di era globalisasi.
“Tema ini sangat tepat sekali karena akhir-akhir ini pemberitaan di media massa maupun media online dihiasi oleh isu mengenai penurunan terhadap jiwa dan karakter bangsa. Banyak perilaku menyimpang dari masyarakat, salah satunya seperti kasus kekerasan seksual oleh anak berusia 13-14 tahun yang terjadi di Sumatera Selatan,” ujar SesJAM-Intelijen.
Pihak kejaksaan mengundang nara sumber untuk membedah masalah tersebut, seperti Guru Besar Universitas Islam Negeri Saizu Purwokerto Prof. Dr. Phill. H. Mohammad Nur Kholis Setiawan, M.A. serta Staf Khusus Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Prof. Ravik Karsidi.
Sarjono menekankan dari diskusi ini dapat memberikan rekomendasi untuk meningkatkan kearifan lokal, pemahaman tentang etika, moral penguatan jati diri bangsa serta sumber daya manusia sambut era indonesia emas 2045. Juga, bisa menekan tingkat kekerasan di masyarakat.
Jurnalis: Rendy/Abri