Jakarta, beritalima.com| – Dalam Rapat Kerja Nasional Pengurus Besar Muaythai Indonesia (Rakesnas PBMI) yang dibuka Ketua Umum PBMI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, salah satu sasaran capaiannya kedepan adalah mengukir prestasi di level internasional.
Pada 2026, PBMI memaparkan sejumlah program kerjanya seperti penyelenggaraan Championship Series untuk atlet amatir dan Nyalla Combat bagi profesional yang akan digelar di lima wilayah Indonesia. Selain itu, PBMI mewajibkan seluruh workshop pelatih, wasit, dan juri menghadirkan pemateri dari International Federation of Muaythai Associations (IFMA) sebagai bagian dari standardisasi internasional pengembangan sumber daya manusia.
Rakernas yang digelar secara daring melalui Zoom ini diikuti 35 Pengurus Provinsi Muaythai Indonesia dari seluruh Indonesia (2912), ditekankan LaNyalla pentingnya kesatuan visi dan tertib organisasi di seluruh jajaran pengurus pusat maupun daerah. Ia meminta seluruh pengurus menjaga marwah organisasi agar pembinaan atlet dan pencapaian prestasi Muaythai Indonesia dapat berjalan optimal dan berkelanjutan.
Terkait pembinaan prestasi, PBMI membuka peluang bagi atlet berprestasi untuk mengikuti ajang internasional, serta mempersiapkan partisipasi pada Pekan Olahraga Nasional (PON) cabang olahraga bela diri yang akan digelar di Sulawesi Utara pada Juni 2026.
Dalam Rakernas tersebut, LaNyalla juga menegaskan Asosiasi Muaythai Tradisional Indonesia (ASMUTRI) yang berada di bawah KORMI merupakan olahraga rekreasi, bukan olahraga prestasi. Karena itu, ASMUTRI tidak diperkenankan menggelar turnamen atau mengikuti event resmi, serta pengurus PBMI di pusat dan daerah diminta mematuhi SOP dan mekanisme perizinan organisasi.
PBMI maupun ASMUTRI merupakan tontonan menarik, sehingga besar peluangnya dikembangkan sebagai wisata olahraga atau sport tourism. Sehingga olahraga seru ini dapat mendatangkan banyak wisatawan mancanegara dan nusantara untuk melihat gelaran olahraga seru ini di Tanah Air.
Jurnalis: rendy/abri
