SURABAYA, beritalima.com | Sejak 2019 lalu para mantan pemain Persebaya membentuk tim sepakbola yang diberi nama DonKas PU yang merupakan kepanjangan dari Dony Kayu Sejahtera Persebaya Utara. Tim sepakbola ini dimotori legenda sepakbola Persebaya Yusuf Ekodono, Ibnu Grahan dan Ali Mashuda.
“Kami sengaja membentuk tim Old Star Persebaya Utara, karena teman-teman mantan pemain Persebaya di wilayah Surabaya Selatan sudah membentuk tim, seperti Cak Samsul Arifin, Muharrom Rusdiana, Maura Helly, Uston Nawawi dan lain-lain,” kata Yusuf Ekodono.
Menurut Yusuf, selama ini Samsul Arifin dkk berlatih di Lapangan SIER, Rungkut. Sedang DonKas PU berlatih di Stadion Gelora 10 November, Tambaksari, Surabaya.
Sesuai namanya, para pemain DonKas PU umumnya berasal dari klub sepakbola yang berada di Surabaya Utara. Selain Yusuf Ekodono, Ibnu Grahan dan Ali Mashuda juga ada Putu Gede, Khairil Anwar, Margono Asnan, M. Fachrudin, M.Zein Alhadad, M.Nizar, Hartono, Seger Sutrisno, Edi Santoso, Margono, Totok Anjik, Anang Ma’ruf, Jatmiko, Reinald Pieters, Mbah Winarno, Bonggo Pribadi, Selamet Bachtiar “Gajah” dan penjaga gawang M. Afif.
Berdirinya DonKas PU tidak lepas dari peran Saiful, mantan striker PS Fajar, salah satu klub internal anggota Persebaya yang kini sukses menjadi pengusaha kayu. Saiful inilah yang menjadi bos dan membiayai DonKas PU. Baik untuk pembelian kaos tim atau biaya saat ujicoba, baik di dalam kota maupun try out ke luar kota, seperti transportasi, makan dan sekadar uang saku tipis-tipis buat pemain.
Saiful sendiri memang dikenal sebagai pengusaha kayu yang “gila bola”. Hampir setiap ada kesempatan, dia selalu memanfaatkan waktunya untuk bermain sepakbola, baik pagi maupun sore. Karena itu ketika ditawari oleh Yusuf Ekodono untuk pegang tim Persebaya Old Star di wilayah Surabata Utara, Saiful langsung menyatakan bersedia.
“Buat saya sepakbola itu nomor satu, sedang pekerjaan nomor 27,” ucap pria yang selain sepakbola juga punya hobi off road itu. “Kalau off road nomor dua,” tambahnya.
Bahkan, menurut Saiful, karena getolnya terhadap sepakbola, di mana pun ia diundang oleh buyer, baik ke Kanada maupun Cina, ia selalu minta untuk disediakan lapangan sepakbola untuk main dengan tim Old Star setempat. “Kalau tidak ada lapangan sepakbola, saya tidak mau datang,” kata Saiful yang mengaku punya beberapa buyer di Kanada dan Cina itu.
Hanya saja, sejak adanya Covid -19, permintaan ekspor kayu ke Kanada mulai berkurang, sehingga dihentikan. “Yang ke Cina masih terus jalan, meskipun ada penurunan sekitar 50 persen,” ungkap Saiful yang mengaku menekuni usaha kayu sejak 2006 dengan modal awal Rp 6 juta hasil penjualan sepeda motor Jupiter miliknya.
“Mulanya saya kerja ikut orang di perusahaan kayu. Namanya Sugi Kayu Indonesia di Pasuruan. Karena bangkrut, maka saya mencoba adu nasib dengan buka usaha sendiri. Alhamdulillah, sampai sekarang terus berjalan,” terangnya.
Malah, jika awalnya hanya punya satu pabrik yang diberi nama DonKas di Pasuruan, kini ia sudah berkembang menjadi empat pabrik. Tiga lainnya ada di Yogyakarta, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Bau-Bau, Sulawesi Tenggara.
Sebagai owner sekaligus tim ahli dibidang perkayuan, Saiful menyerahkan usahanya itu dengan menunjuk orang lain sebagai direktur di masing-masing pabrik. Namun, khusus pabrik Donkas Pasuruan posisi direktur dijabat oleh anaknya, Dony, yang sebelumnya sempat memperkuat Persebaya Junior. “Sekarang Dony punya hobi off road, sehingga tidak lagi meneruskan main bola,” tutur Saiful.
Beda dengan dirinya yang mengaku sudah main sepakbola sejak usia delapan tahun. Meski tidak pernah memperkuat Persebaya, tetapi ia sempat memperkuat PSIR Rembang dan Pesitab Tabanan, Bali dengan posisi sebagai striker.
“Sampai sekarang saya masih terus main bola meskipun harus mengurus perusahaan,” aku Saiful yang mengaku sudah beberapa kali main sepakbola di Kanada dan Cina.
Di Persebaya Old Star DonaKas PU pun Saiful selalu ikut tampil bersama Yusuf Ekodono dkk. Dan hampir setiap pertandingan ia selalu berhasil mencetak gol. (pin)