Jakarta | beritalima.com – Peningkatan kapasitas kades pembauran tahun 2025, program Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan pada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi DKI Jakarta, digelar di Orchardz Hotel Jayakarta, Selasa (29/7/2025) dari pukul 09.00 wib hingga selesai menghadirkan narasumber dari Prof. Drs. Firdaus Syam, MA. P.hd (Akademis/ Wakil Direktur Sekolah Pasca Sarjana Universitas Nasional, Drs. Tumpal Datner, MM (Pemerhati Sosial Politik), dan Rakhmad Rahadian, S.IP (Ditjen Polpum Kemendagri).
Herlina Suswita Ketua Sub Kelompok Pembauran Kebangsaan yang juga selaku panitia penyelengfara kegiatan peningkatan Kapasitas Kader Pembauran Kebangsaan menyatkan bahwa kegiatan yang diselenggarakan ini dimaksudkan untuk meningkatkan peran kader dalam membangun masyarakat yang harmonis, dan meningkatkan kesadaran akan percepatan proses pembauran kebangsaan di Provinsi DKI Jakarta. Tujuannya adalah meningkatkan kemampuan kader dalam mempromosikan nilai-nilai pembauran kebangsaan khususnya di bidang seni dan Budaya dengan mengedepankan pentingnya Bhinneka Tunggal Ika.
Drs. Firdaus Syam, MA. P.hd selaku narasumber dari Akademisi dan Wakil Direktur Sekolah Pasca Sarjana Universitas Nasional dengan materinya yang akan dipaparkan menyangkut Peran Kader Pembauran Kebangsaan dalam mewujudkan kerukunan antar suku etnis di Provinsi DKI Jakarta. Berikutnya Drs. Tumpal Datner, MM sebagai Pemerhati Sosial Politik menyampaikan keberagaman seni budaya sebagai pilar penguatan Bhinneka Tunggal Ika. Lanjutnya, Rakhmad Rahadian, S.IP dari Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri, membawa materi Penguatan Karakter dan jati diri bangsa dalam keberagaman.
Sambil menunggu kehadiran Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi DKI Jakarta Muhamad Matsani, diawali narasumber Rakhmad Rahardian biasa dipanggil Bang Adi, menyampaikan kelestarian Bhinneka Tunggal Ika yang salah satunya mempertahankan kearifan lokal dan memahami perbedaan. Oleh karena itu dengan adanya keberagaman harus dibina dan dilestarikan agar tidak terjadi kehancuran demi mejaga keutuhan NKRI.
“Bangsa indonesia merupakan kelompok masyarakat yang majemuk, terbentuk dari keberagaman bahasa, suku bangsa, etnis, ras, seni budaya, adat istiadat, agama dan lain sebagainya yang merupakan aset penting yang patut dirawat, dijaga & dilestarikan. Dengan menyadari kemajemukan yang dimilikinya, bangsa Indonesia berupaya untuk mengintegrasikan kemajemukan tersebut dalam bingkai NKRI,” jelas Bang Adi.
Lebih lanjut diungkapkan Kepala Bakesbangpol Provinsi DKI Jakarta Muhamad Matsani, bahwa forum Pembauran Kebangsaan yang selanjutnya disingkat FPK adalah wadah informasi, komunikasi, konsultasi dan kerja sama antar warga masyarakat yang diarahkan untuk menumbuhkan, memantapkan, memelihara dan mengembangkan pembauran kebangsaan. Untuk melaksanakan tugas tersebut, FPK membutuhkan mitra yang dapat mengajak masyarakat untuk terlibat dalam kegiatan pembauran kebangsaan, karena penyelenggaraan pembauran kebangsaan perlu didukung oleh berbagai pihak, termasuk pemerintah, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan seluruh elemen masyarakat, semuanya dapat menjadi kader Pembauran Kebangsaan.
“Kader Pembauran Kebangsaan yang memiliki posisi strategis dalam Forum Pembauran Kebangsaan sebagai agen utama dalam mewujudkan pembauran kebangsaan yang harmonis di masyarakat. Kader Pembauran Kebangsaan Kader Pembauran Kebangsaan berperan aktif dalam berbagai kegiatan FPK,” terangnya.
Namun tidak hanya itu diterangkan Kaban Kesbangpol DKI, Kader Pembauran Kebangsaan memliki tugas dan peran yang sangat penting untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa, serta mencegah potensi konflik akibat perbedaan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
“Dari kondisi tersebut, kami menilai organisasi di bidang seni budaya memiliki posisi yang strategis dalam membawa misi pengembangan program pembauran kebangsaan di bidang seni budaya, dengan mengedepankan nilai nilai Bhinneka Tunggal Ika,” pungkasnya.
Jurnalis : Dedy Mulyadi

