Jombang | beritalima.com – Peningkatan produksi pertanian, Dinas Pertanian Kabupaten Jombang tidak tutup sebelah mata tapi tetap memikirkan kualitas pertanian. Karena kualitas pertanian diawali oleh pembenihan, manakala pembenihan awal kurang bagus maka kualitas pertanian secara makro kurang bagus juga.
Demikian hal itu ditegaskan Ir. Much Roni, M.M selaku Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jombang kepada beritalima.com melalui telepon selulernya ketika dihubungi mengenai pemberian bantuan benih tanaman, Jum’at (3/3/2023).
Rencana Pemerintah Kabupaten Jombang yang dalam hal ini Dinas Pertanian Kabupaten (Dispertakab) Jombang, pada Jum’at (3/3/1023) kepada wartawan beritalima.com, akan memberikan bantuan berupa benih tanaman padi kepada Gabungan Kelompok Tani dan Kelompok Tani.
Berdasarkan keterangan yang diperoleh Sarpras Dinas Pertanian, Dinas Pertanian Kabupaten Jombang akan mendistribusikan 6250 kg benih padi kepada Gapoktan dan Poktan yang tersebar di 10 Kecamatan yang ditunjuk.
Hal lain diungkapkan Kepala Dinas Pertanian beberapa bulan lalu, bahwa luas lahan pertanian Kabupaten Jombang berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) No.10/2021 seluas 40.433,36 hektar termasuk kawasan pangan berkelanjutan seluas 38.149,36 hektar. Ujarnya, 1 hektar lahan padi bisa menghasilkan 6,5 ton gabah.
Masih diungkapkan Ir. Roni, lumbung ketahanan pangan di Kabupaten Jombang selalu mengalami surplus, hasilnya dibeli PT. Sinar Makmur Komoditas (PT SMK). Diterangkannya, tahun 2022 lalu harga padi dari petani Rp4.250 lalu dijual ke ASKOM Rp4.300 per kilogramnya. Kemudian dijual lagi ke PT. SMK sebesar Rp4.325/kg nya.
Disampaikan Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab saat kunjungan Komisi IV DPR RI di Pendopo Kabupaten Jombang pada Kamis (2/2/2023) lalu. Luas tanaman padi yang tersebar di 21 Kecamatan Kabupaten Jombnag seluas 73.693,4 hektar dengan produksi 455.960,4 ton gabah kering surplus beras memcapai 100.000 ton lebih.
Reporter : Dedy Mulyadi