Penjemput Hidayah Generasi Muda

  • Whatsapp

(Oleh: Eko Prasetyo Utomo)

Pondok Pesantren Fathul Qur’an
Bismillahirrohmaanirrokhiim…..

Kita mengetahui bahwa Negara Indonesia dikenal menjadi negara yang jumlah penduduk muslimnya terbanyak, bukan menjadi sebuah kebanggaan jika kuantitas ummat islam di Indonesia tidak diimbangi dengan kualitas yang baik pula.

Dengan banyaknya ummat islam saat ini, apakah musuh islam akan takut? Jawabannya adalah tidak, zaman ini berbeda dengan zaman para Nabi. Dulu penyebaran islam dilakukan dengan peperangan, sedangkan zaman ini metode seperti itu sudah tidak berlaku lagi. Berbicara tentang kuantitas ummat islam, Nabi Muhammad SAW pernah bersabda:

حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الدِّمَشْقِيُّ حَدَّثَنَا بِشْرُ بْنُ بَكْرٍ حَدَّثَنَا ابْنُ جَابِرٍ حَدَّثَنِي أَبُو عَبْدِ السَّلَامِ عَنْ ثَوْبَانَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُوشِكُ الْأُمَمُ أَنْ تَدَاعَى عَلَيْكُمْ كَمَا تَدَاعَى الْأَكَلَةُ إِلَى قَصْعَتِهَا فَقَالَ قَائِلٌ وَمِنْ قِلَّةٍ نَحْنُ يَوْمَئِذٍ قَالَ بَلْ أَنْتُمْ يَوْمَئِذٍ كَثِيرٌ وَلَكِنَّكُمْ غُثَاءٌ كَغُثَاءِ السَّيْلِ وَلَيَنْزَعَنَّ اللَّهُ مِنْ صُدُورِ عَدُوِّكُمْ الْمَهَابَةَ مِنْكُمْ وَلَيَقْذِفَنَّ اللَّهُ فِي قُلُوبِكُمْ الْوَهْنَ فَقَالَ قَائِلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا الْوَهْنُ قَالَ حُبُّ الدُّنْيَا وَكَرَاهِيَةُ الْمَوْتِ
________________________________________
Artinya : “Telah menceritakan kepada kami [‘Abdurrahman bin Ibrahim bin Ad Dimasyqi] berkata, telah menceritakan kepada kami [Bisyr bin Bakr] berkata, telah menceritakan kepada kami [Ibnu Jabir] berkata, telah menceritakan kepadaku [Abu Abdus Salam] dari [Tsauban] ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Hampir-hampir bangsa-bangsa memperebutkan kalian (umat Islam), layaknya memperebutkan makanan yang berada di mangkuk.” Seorang laki-laki berkata, “Apakah kami waktu itu berjumlah sedikit?” beliau menjawab: “Bahkan jumlah kalian pada waktu itu sangat banyak, namun kalian seperti buih di genangan air.

Sungguh Allah akan mencabut rasa takut kepada kalian, dan akan menanamkan ke dalam hati kalian Al wahn.” Seseorang lalu berkata, “Wahai Rasulullah, apa itu Al wahn?” beliau menjawab: “Cinta dunia dan takut mati.” (HR. Abu Daud no. 4297 dan Ahmad 5: 278, shahih kata Syaikh Al Albani. Lihat penjelasan hadits ini dalam ‘Aunul Ma’bud)

Dalam sabda beliau, tanda itu telah nampak di zaman ini. Secara kuantitas ummat Islam sangatlah banyak, tapi secara kualitas ummat islam masih perlu untuk memperbaikinya. Mengapa hal itu terjadi? Lagi-lagi karena ketidak patuhan ummat islam kepada Rabbnya. Banyak orang yang mengaku muslim, tapi hidupnya tidak mencerminkan perilkau seorang muslim. Banyak orang yang mengaku muslim tapi jaranag sekali menjalankan syariat Islam bahkan ada yang tidak menjalankan sama sekali. padahal sudah jelas bahwa Allah memerintahkan kita untuk masuk ke dalam islam secara kaffah,
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱدْخُلُوا۟ فِى ٱلسِّلْمِ كَآفَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا۟ خُطُوَٰتِ ٱلشَّيْطَٰنِ ۚ إِنَّهُۥ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu” (Q.S Al-baqarah : 208)

Dengan fenomena yang ada saat ini, meskipun secara kuantitas ummat islam masih banyak, musuh islam sudah tidak takut lagi dengan kekuatan ummat islam.dan ketika melihat kualitas ummat islam yang semakin hari semakin merosot, musuh islam saat ini sungguh tidak main-main untuk menghancurkan islam. Tanpa kita sadari, mereka menyerang inti dari kekuatan islam. Yaitu generasi muda islam. Dimana generasi muda islam inilah yang nantinya akan menjadi pemimpin di masa depan. Sedangkan Generasi muda islam saat ini rawan terjangkiti penyakit, jika penyakit ini tidak segera diobati. Maka rusaklah negara ini.

Firman Allah dalam surat an-nisa ayat 09 :
وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللَّهَ وَلْيَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا
Artinya : “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.”

Terdapat berbagai cara yang digunakan musuh islam untuk melumpuhkan generasi muda saat ini, mulai dari obat-obat terlarang, gaya hidup dan kebutuhan keduniawiaan yang terkadang mereka rela untuk menjua aqidahya untuk kesenganan sesaat. Maka untuk mengatasi semua itu, salahh satu obatnya adalah tauladan dari para orang tua. Termasuk kita sebagai seorang da’i, namun banyak ditemui hari ini seorang da’i yang hanya ingin mencari kebutuhan materi melalui dakwah yang dilakukannya. Tentu hal semcam ini akan akan merusak esensi dakwah itu sendiri, yang menyebabkan dakwah itu tidak merasuk ke sanubari sehingga ridak ada perubahan apa-apa. Butuh rasa iklhas untuk mendakwahkan agama islam. Agar setiap langkah dakwah kita selalu dalam ridhonya.

Perlu kita ketahui bahwa salah satu fitroh manusia adalah ketika dipuji ,diharga atau diberikan sesuatu maka dia sangat bersyukur. Tapi ketika ia ditimpa sebuah musibah maka dia berkeluh kesah.
Firman Allah dalam surat Al fajr ayat 15-16 :
فَأَمَّا الْإِنْسَانُ إِذَا مَا ابْتَلَاهُ رَبُّهُ فَأَكْرَمَهُ وَنَعَّمَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَكْرَمَنِ
وَأَمَّا إِذَا مَا ابْتَلَاهُ فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَهَانَنِ

Artinya :Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dia dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, maka dia akan berkata: “Tuhanku telah memuliakanku. Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rezekinya maka dia berkata: “Tuhanku menghinakanku”.

Dari sifat fitroh yang dibawa manusia sjeka lahir itu, dengan melihat kondisi zaman saat ini, jika dakwah hari ini hanya dilakukan di atas mimbar saja, maka tak ubahnya seperti ocehan burung beo. Ocehan itu hanya sebagai hiasan saja tanpa bermakna apa-apa. Masalah ummat islam saat ini lebih kompleks dari ummat islam terdahulu. Banyak tantangan yang harus dihadapi dan ini menjadi saah satu tugas seorang da;I untuk menyadarkan ummat islam agar bangun dari tidur anjanganya yang selama ini ternyata di nina bobok.an oleh musuh islam.

Ummat islam hari ini diberikan fasilitas yang serba canggih dan instan namun dijadikan bulan-bulanan pencari keuntungan duniawi, bahkan menjadi perebutan para petinggi untuk menduduki sebuah jabatan. Jika ummat islam hari ini tetap tidak memiliki prinsip, maka telah nampak tanda-tanda kehancuran ummat islam.
Untuk membangunkan ummat islam dari tidur panjangnya.

Maka seorang da’i harus menggunakan metode yang tepat. Jika salah seorang muslim itu di nina bobokan dengan sebauh gadget. Maka kita pun harus menggunakan gadget sebagai media dakwah kita. Begitu pula dengan metode yang lain. Adapun metode yang langsung diberikan oleh Allah kepada kita, dalam kitabnya Allah berfirman :
ادْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ ۖ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ ۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ ۖ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ

Artinya : “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Q.S An-nahl:125)

Dari firman Allah tersebut kita dapat mengambil kesimpulan bahwa kita sebagai da’i hanya bisa sebagai perantara manusia dalam menjemput hidayah Allah, namun yang menetukan diberikan atau tidaknya hidayah itu kepada seseorang adalah Allah itu sendiri. .
Wallahu a’lam….semoga bermanfaat….

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *