JAKARTA, beritalima.com- Selama Pandemi Covid-19, bidang property terpukul sangat dalam, dan diperkirakan masih akan berlanjut hingga tahun depan. Tapi Justru ini saat yang sangat ideal untuk masuk bidang ini. Belanja aset murah, harga masih menurun terus dan potensi bounch back akan luar biasa dalam 1 – 2 tahun.
Hal ini terungkap dalam diskusi Japnas Investment Forum cluster Property yang diselenggarakan oleh Jaringan Pengusaha Nasional bersama berbagai stakeholder bisnis Property.
Dalam forum diskusi yang hangat selama lebih 2 jam, Ketua Harian Jaringan Pengusaha Nasional dalam paparannya menjelaskan berbagai bidang yang menjadi peluang dalam berinvestasi di bisnis property seperti Reksadana Properti, Developer dan Kontraktor, Sewa dan Jual Beli, Investasi saham persahaan Real Estate, Take Over Kredit hingga Flipping Property.
Sekalipun mengalami kontraksi panjang dan dalam, secara umum seluruh peserta khususnya pemateri sepakat bahwa properti adalah salah satu bidang usaha yang relatif aman dan kecenderungan nilai bisnisnya selalu naik dan menguntungkan.
Salah satu pemateri, Nanan Diana, yang juga Wakil Ketua Umum Japnas Jawa Barat mengaku bahwa rentang November 2019 hingga November 2020 dia mencatat penurunan transaksi lebih dari 90%. Dari rerata 3000 akad kredit rumah per tahun, dengan transaksi per bulan antara 200 hingga 300 akad, selama setahun terakhir hanya mencapai maksimal 12 akad per bulan.
“Dengan stok 3700 unit rumah saat ini, tidak menyurutkan semangatnya untuk terus berekspansi khususnya dengan menyiapkan proyek – proyek baru di area Jawa Barat dan sekitarnya,” ungkapnya.
“Bagi yang baru mulai, Tidak usah pusing. Belajar bisnis Propertinya nanti saja tahun depan, gak papa. Sekarang nabung aset saja dulu. Jangan terbalik. belajar lama, tidak mulai – mulai. Ungkapnya sangat optimis,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Japnas Jawa Timur Moh. Supriyadi, mengungkapkan, berbagai proyek perumahannya di Pamekasan, Madura juga mengalami penurunan penjualan sangat tajam. Mungkin hingga pertengahan sampai akhir tahun depan.
“Tapi harga jual kita nggak turun. Simpan saja dulu. Malah kita sangat agresif akuisisi lahan – lahan baru yang dilepas karena mereka-mereka yang tidak siap cashflow menghadapi situasi pandemi ini,” ucapnya.
Dalam paparan yang sangat bersemangat, Dimas Dwi Ananto menjelaskan pula peluang bagi para pemula bisnis properti yang bisa melakukan risk-sharing dengan crowd Funding pembelian aset murah untuk dilakukan proses Flipping. Dia juga menjelaskan keberhasilan dan pertumbuhan yang istimewa proses yang dilakukannya itu dalam perusahaannya, Ternak Properti.
Japnas Investment Forum adalah serial diskusi rutin untuk membedah berbagai peluang usaha, potensi investasi menarik dan sinergitas usaha dalam forum online bersama Jaringan Pengusaha Nasional (JAPNAS) dan beragam stakeholder bisnis terkait baik pelaku usaha, akademisi, pemerintah, asosiasi, perbankan hingga pelanggan.
Dalam Forum Cluster Property kali ini hadir beberapa pemateri. Diantaranya Dimas Dwi Ananto, Praktisi Properti, Trainer dan Founder dari TERNAK PROPERTI. Kemudian Yaya RC Pujiharto, Head of Mortgage Shariah, BANK PERMATA SYARIAH, Wahyudin Rahman, Sharia Unit Head ASURANSI ASEI INDONESIA (Persero), Nanan Diana, Praktisi Properti, WKU JAPNAS Jawa Barat, Luthfi Akbar Riyadi, Praktisi Properti, Owner RIYADI KALBAR PROPERTY, dan Ana Sopanah, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Widyagama Malang, serta Widiyanto Saputro Ketua Harian Jaringan Pengusaha Nasional sekaligus Owner dari Arumbumi Group selaku Tuan Rumah dan Moderator. (*).