JAKARTA, beritalima.com – Pendiri Sanggar Budaya Monas (SBM), Suhardani Bustanil Arifin, telah menyelenggarakan 9 kali pagelaran wayang orang sejak tahun 2014. “Saya sangat bersyukur dengan berdirinya SBM dibawah naungan Lions Clubs International – Distrik 307 A1, kami berperan serta dalam melestarikan Seni Tari Budaya Indonesia,” pungkasnya, Sabtu (21/4/2018), di Gedung Kesenian Jakarta.
Suhardani Bustanil Arifin yang juga sebagai Ketua Komite Seni dan Budaya Lions Clubs International – Distrik 307 A1 mengatakan, bahwa wayang orang jawa merupakan salah satu seni budaya Indonesia yang dapat membentuk karakter dan pelaku bangsa Indonesia secara positif. Oleh karena itu menurutnya, banyak hal yang dapat dipetik pelajaran dan sebuah pergelaran wayang orang.
Pagelaran Wayang Orang Krida Wanodya Tama yang dihadiri banyak pengunjung, disutradarai oleh Nanang Ruswandi. Mariza pun yang menjabat sebagai Ketua Panitia Pagelaran Wayang Orang Krida Wanodya Tama menjelaskan, bahwa pemain wayang orang secara keseluruhan masih ada hubungan keluarga lions clubs.
Bahkan ia pun menjelaskan bahwa semuanya berawal dari Lions Clubs, namun yang mengawali Lions Clubs adalah Jakarta Monas Green. Dia yang punya ide untuk pementasan wayang. Lalu Suhardani Bustanil Arifin memiliki ide untuk membuat sangar budaya monas sendiri, akhirnya turun tangan untuk pementasan wayang orang.
“Dulu pementasan wayang orang direncanakan setahun tiga kali, namun karena kecapean akhinya pementasan dilaksanakan dua kali. Jadi sudah sembilan kali, dan sebenarnya sudah dilaksanakan 10 kali di Bharata. Namun karena lebih banyak main di TIM dan Gedung Kesenian Jakarta, jadi dihitung sembilan kali,” imbuhnya.
Sementara Sri Banowati, Ketua Sanggar Budaya Monas menandaskan, bahwa sampai saat ini masih mementaskan wayang orang di Jakarta dan belum melaksanakan pentas wayang orang di Nusantara. Bahkan menurut pengakuannya, wayang orang tersebut dapat dipentaskan di luar negeri, karena wayang orang itu merupakan budaya adi luhung yang harus dilestarikan. Begitu juga menurut Sri ada arah untuk pentas di sekolah-sekolah agar anak-anak sekarang ini mengetahui warisan budaya Indonesia yang harus dilestarikan. dedy mulyadi