Pentingnya 1.000 Hari Pertama Kehidupan Dalam Mencegah Stunting

  • Whatsapp

SURABAYA, beritalima.com | Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Timur bersama DPR RI menggelar talk show di Kebraon, Karangpilang, Surabaya. Tema yang diusung “Pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) Dalam Mencegah dan Menurunkan Stunting”.

Tiga narasumber hadir dalam kegiatan ini, yakni anggota Komisi IX DPR RI Lucy Kurniasari, Koordinator Bidang Dalduk Perwakilan BKKBN Jatim Uni Hidayati, dan Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Sejahtera Kota Surabaya dr Atik Tri Arini.

Lucy mengatakan, melalui talk show ini diharapkan agar warga Surabaya menjadi mengerti pentingnya melakukan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat sehingga dapat menekan stunting di Indonesia, khususnya di Surabaya.

Selain itu, lanjut Lucy, talk show ini untuk mengedukasi remaja dan calon pengantin tentang pentingnya 1000 HPK untuk mencegah terjadinya stunting. Lebih dari itu, talk show ini untuk mencapai target 14 persen angka stunting di Indonesia pada tahun 2024.

“Target tersebut ditegaskan dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting,” ungkap Ning Surabaya tahun 1986 ini. Melalui Peraturan Presiden tersebut, Lucy mengharapkan terjalin sinergitas antarkementerian dan lembaga negara baik di pusat maupun di daerah dengan BKKBN sebagai leading sector.

Sementara itu Uni Hidayati menekankan pentingnya peran orang tua dalam pencegahan stunting. “Selain ibu, peran ayah juga sangat diperlukan. Untuk itu perlu diperhatikan pola asuh pada masa 1000 HPK. Apabila ini lengah, akan sulit memperbaiki,” kata Uni Hidayati.

“Peran keluarga dalam masa 1000 HPK sangatlah penting, dimana keluarga merupakan madrasah pertama dan utama bagi anak-anak yang dilahirkan. Orangtua merupakan guru, pendidik, dan role model yang pertama dan utama,” tuturnya.

Dikemukakan, BKKBN memiliki amanah dari Presiden terkait Percepatan Penurunan Angka Stunting. Tugas ini tentu bukan tugas yang mudah. Untuk itu, Uni mengajak masyarakat di Jawa Timur khususnya Surabaya bersama-sama mengupayakan.

“Mari kita bersama-sama bergandengan tangan melakukan upaya percepatan penurunan stunting. Kita terus berinovasi dan berkreasi supaya cita-cita 14% di tahun 2024 bisa terwujud,” tandasnya.

Sedangkan dr Atik Tri Arini mengatakan, ada 4 sasaran untuk pencegahan stunting, yakni pasangan usia subur, ibu hamil, ibu nifas, serta ibu yang memiliki anak di bawah usia dua tahun (baduta) dan di bawah lima tahun (balita). (Gan)

Teks Foto: Lucy Kurniasari, Uni Hidayati, dan Atik Tri Arini di acara bincang sore tentang pentingnya 1000 hari pertama kehidupan di Karangpilang, Surabaya.

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait