BOGOR, berialima.com | Milenial telah diproduk untuk menjadi agen perubahan serta pengontrol sosial untuk membangun tatanan moralitas dilihat dari peran sosialnya. Sebab itulah milenial dianggap mampu bersinergi dengan masyarakat melalui perjuangan sosial kemasyarakatan.
Jumat (30/08) 115 penerima manfaat Young Leaders (YOULEAD) dari 8 wilayah diajak membuat social project yang dipandu langsung oleh Udhi Tri Kurniawan, GM Ekonomi Dompet Dhuafa Filantropi. Menurut Udhi saat ini social project menjadi sebuah fenomena menarik bagi milenial, hal ini terjadi karena social project dipandang sebagai salah satu sarana pengaktualisasian diri dalam berkontribusi di masyarakat.
“Jika ingin membuat social project penting diperhatikan untuk memetakan kebutuhan masyarakat, misalnya dengan memperhatikan pembangunan layanan, membuat program untuk menciptakan SDM strategis, memberdayakan potensi masyarakat, dan advokasi,” ujar Udhi mengawali materi social project di Aula Zona Madina Dompet Dhuafa.
Udhi mengingatkan jika ingin menciptakan keterlibatan masyarakat maka milenial harus memiliki value yang sama agar ide dan gagasan yang diusung bisa diterima.
“Kepedulian itu saat ini telah menjadi kebutuhan gaya hidup maka ciptakanlah kegiatan yang dapat diterima dan mampu menggerakan masyarakat. Sebenarnya mudah memantik maasyarakat dengan isu-isu sensitif, hanya saja supaya lebih maksimal perlu menyediakan ruang aktualisasi dan jangan mengeneralisasi, aktivitas sosial mesti berkorelasi dengan hobi, sampaikan value yang sama dengan pangsa pasar yang dituju. Penting diingat kalau kita harus selalu berpatokan pada data real dan impact, bukan hanya output,” paparnya.
Udhi menambhkan jika milenial harus menghargai setiap proses yamng dilakukan ketika membuat sebuah social project dengan menilik output berkesinambungan dan dampaknya terasa bahkan setelah social project selesai.
“Saat ini DD memiliki sumber daya yang besar, hal teesebut terjadi karena luasnya jaringan yang ada. Perlu dicatat jika memperluas jaringan yang relevan menjaadi teramat sangat penting, baiknya jangan bermain sendiri sebab nilai akhir dari proses pendidikan sejatinya terlihat dari keberhasilannya menciptakan perubahan pada dirinya dan lingkungan. Itulah fungsi daripada pendidikan yang sesungguhnya,” tutup Udhi. (AR)