PONOROGO, beritalima.com- Karena penuh dengan kutu dan ulat, Raskin untuk jatah keluarga miskin (Gakin) di Desa/Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, ditolak warga, Rabu 11 Mei 2016.
Menurut salah satu warga, Gito, Raskin kali ini sangat berbeda dengan yang terdahulu. Karena beras yang mereka terima saat ini, warnanya sangat kusam, cokelat kehitaman, ada juga kemerahan dan cenderung kotor. Beras juga terlalu banyak mengandung kulit beras, menir atau beras pecah. Pada beberapa karung warga juga mendapati beras yang banyak kutu dan ulatnya.
“Mutunya sangat jelek. Ada dedaknya, ada gabahnya. Pokoknya tidak layak dimakan. Padahal biasanya bagus lo,” kata Gito, kepada wartawan.
Wakil Kepala Bulog Ponorogo, Jaka Santosa, mengatakan, sebagian masyarakat memang menganggap beras yang ada kurang layak. Karena itu, secara prosedural, Bulog akan melakukan penggantian. Ia berdalih, karena saat ini masyarakat melihat kualitas beras di toko sebagai perbandingan. Akhirnya warga membandingkan beras Bulog yang berkualitas premium. Padahal beras dari Bulog berkualitas medium.
“Masyarakat menjadikan beras di toko yang harganya mahal sebagai referensi (acuan). Padahal kami standarnya adalah beras medium,” terang Jaka.
Beras medium, lanjut Jaka, adalah beras yang memiliki derajat sosoh 95, broken (patah) 20, menir 2. Soal beras yang ditolak warga, menurutnya sebenarnya tergolong layak konsumsi. “Tapi kalau dinilai buruk, ya kami ganti lah,” tambahnya. (Dibyo)