Sementara yang hadir penutupan RNPK diantaranya para Dirjen, Itjen, dan Sekjen, bahwa penutupan RNPK 2017 hanya dilaksanakan Deputi IV Menko, Pembangunan Manusia dan Kabudayaan Prof. Dr. R. Agus Sartono, MBA yang mewakili ketidakhadiran Menko PMK Puan Maharani, walaupun peserta RNPK 2017 yang mengikuti penutupan hanya sekitar 80% yang hadir.
“Alhamdulillah yang hadir sudah 80%, 20% nya mungkin ada yang sudah pulang, mungkin ada yang masih di luar masih minum kopi, mungkin ada yang baru mandi, ada yang baru makan, ada yang sakit, ada yang pegel. Sisanya lain – lain,” tandas Didik Suhardi, Ph.D, Jum’at (27/2/2017) di ruang Garuda, Pusdiklat Kemendikbud di Sawangan, Depok, Jawa Barat.
Kendati Suhardi hanya sedikit menyimpulkan hasil RNPK seperti pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan, tapi sebelumnya ketua panitia menyampaikan hasil rapat RNPK baik dari komisi I, II, maupun Komisi III. Sayangnya even penting itu masih saja tidak dihadiri peserta RNPK hingga terlihat banyak bangku kosong tidak terisi.
Sementara, mengenai pendataan yang disampaikan Komisi I dari Dinas Pendidikan Gorontalo, mengenai pemberian Kartu Indonesia Pintar (KIP) dianggapnya masih kurang merata di Provinsi Gorontalo dan kemampuan KIP masih terbatas. Begitu juga dia mengharapkan adanya pendampinan anak yang tidak sekolah dari keluarga yang tidak mampu masih dipermasalahkan. Oleh karena itu, dari Komisi I meminta kepada pemerintah yang dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, meminta adanya penguatan tata kelola pendidikan. dedy mulyadi