Oleh :
DR.dr.Robert Arjuna FEAS *
Belum selesainya kita menghadapi wabah Covid -19 datanglah penyakit antrax pada manusiz terutama di daerah Lumajang sekitarnya , penduduk banyak mengeluh sakit antrax dan sedang berobst ke Puskesmas,beda dengan pak Amat yang bekerja sebagai peterna sapi dengan badan benjol dan ada tonjolsn juda di kelenjar getah bening,suka sakit kepala dan nafsu makan tak ada,kata dokter hewan dia sakit anthrax harus minum obat antibiotik 2bulan lama lain i i dengan pak Agung seorang mi.itef ysng bertugas dipetbstasan ,suka menceret, nafsu mkan tak ada,perut besar, demam dan menggigil oleh doktet vonis Sakit Penyakit Anthrax sedang istirahat butuh waktu perawatan, apa itu Antrax dan bzgaimana penularan pada manusia? Mari kita simak.
Penyakit anthrax adalah penyakit serius yang disebabkan oleh infeksi bakteri antraks atau Bacillus anthracis yang biasa ditemukan di dalam tanah. Walau biasanya menjangkiti hewan, penyakit anthrax juga bisa menyerang manusia Penyakit anthrax menyerang hewan ternak atau hewan liar, seperti sapi, domba, kambing, unta, kuda, dan babi. Infeksi bisa terjadi ketika hewan tersebut menghirup atau menelan spora bakteri yang ada di tanah, tanaman, atau air yang telah terkontaminasi bakteri anthrax.
Penyakit antraks atau anthrax adalah infeksi bakteri serius yang disebabkan bakteri Bacillus anthracis. Pada keadaan normal, bakteri menghasilkan spora yang tidak aktif (dorman) dan hidup di tanah. Saat spora masuk ke dalam tubuh binatang atau manusia, spora menjadi aktif.Spora aktif tersebut lalu mulai membelah diri, menghasilkan racun, menyebarkannya ke seluruh tubuh dan menyebabkan penyakit yang berat. Penyakit ini dapat mengenai kulit, paru-paru, dan, pada kasus yang jarang, saluran pencernaan.
Penyakit antraks sangat jarang terjadi. Seseorang dapat tertular melalui kontak dengan binatang, wol, daging, atau kulit binatang yang terinfeksi
GEJALA ANTHRAX
1.Anthrax kulit
1. Benjolan merah kecokelatan yang gatal dan tidak nyeri dengan bagian tengah berwarna hitam.
2. Benjolan biasanya muncul di daerah wajah, leher, lengan, atau tangan.
3. Kelenjar getah bening terdekat dapat membesar dan terasa sakit.
4. Pasien terkadang juga mengalami gejala mirip flu, seperti demam dan sakit kepala.
2.Anthrax inhalasi
1. Demam dan menggigil
2. Berkeringat (sering basah)
3. Nyeri badan
4. Lelah berlebih
5. Sakit kepala, pusing, atau pening
6. Rasa tidak nyaman pada dada, seperti sesak dan batuk
7. Mual, muntah atau nyeri perut
3.Anthrax gastrointestinal
1. Demam dan menggigil
2. Leher atau kelenjar di leher membengkak
3. Sakit tenggorokan
4. Sakit kepala
5. Nyeri menelan
6. Suara serak
7. Mual dan muntah, khususnya muntah darah
8. Diare atau BAB berdarah
9. Nyeri perut
10. Pingsan
11. Perut membesa
4.Anthrax injeksi
1. Demam dan menggigil
2. Muncul kelompok benjolan kecil yang gatal, muncul di tempat suntikan di atas permukaan kulit
3. Luka dengan bagian tengah berwarna hitam muncul setelah adanya benjolan
4. Pembengkakan di sekitar luka
5. Abses jauh di bawah kulit atau otot tempat obat-obatan terlarang disuntikkan
PENYEBAB ANTHRAX
Penyebab penyakit antraks adalah spora bakteri Bacillus anthracis yang aktif. Spora dapat bertahan hidup di lingkungan selama bertahun-tahun lalu bertunas dan membelah diri. Spora hanya menjadi racun dan menyebar ke seluruh tubuh saat berkontak dengan binatang dan manusia.
FAKTOR RESIKO TIMBUL ANTHRAX
1. Orang yang mengolah produk hewan
2. Dokter hewan yang bekerja dengan binatang yang terinfeksi
3. Peternak yang bekerja dengan binatang terinfeksi
4. Pelancong yang mengunjungi daerah berisiko tinggi
5. Pekerja laboratorium yang bekerja dengan antraks
6. Tukang pos, anggota militer, dan relawan
7. Terpapar selama kejadian teror biologis yang melibatkan spora antraks
8. Memakan daging mentah dari binatang yang terinfeksi
PENUNJANG DIAGNOSA
1. Tes kulit
2. Tes darah
3. Rontgen dada
4. Pemeriksaan
PENGOBATAN
Minum antibiotik selama 2 bulanSemakin lama terapi ditunda, semakin besar risiko kesehatan yang dihadapi. Jadi, terapi biasanya dimulai sesegera mungkin saat diduga menderita anthrax.Vaksinasi antraks dilakukan sebanyak 5 kali dalam kurun waktu 18 bulan. Selain itu, orang-orang yang berisiko juga perlu mendapatkan vaksin booster satu kali setahun untuk menambah perlindungan terhadap infeksi. Anda perlu memperoleh 3 kali vaksin anthrax dalam waktu 4 minggu ditambah antibiotik selama 60 hari. Antibiotik yang dikonsumsi bisa berupa ciprofloxacin atau doxycycline. Jika Anda alergi terhadap vaksin antraks, Anda hanya akan diberikan antibiotik.
PREVENTIF ANTHRAX
1. Melakukan vaksinasi antraks
2. Orang yang mengelola peternakan atau memiliki hewan ternak.
3. Orang yang mengolah produk peternakan, terutama di wilayah berisiko tinggi anthrax.
4. Dokter hewan atau orang yang pekerjaannya melibatkan hewan.
5. Orang yang meneliti bakteri anthrax di laboratorium.
6. Anggota militer yang bertugas di wilayah berisiko tinggi anthrax.
7. Mengonsumsi antibiotik
Pencegahan untuk pekerja yang rentan
Orang-orang yang bekerja di peternakan, laboratorium, dan tempat-tempat yang rentan terkontaminasi bakteri antraks dapat melakukan langkah pencegahan berikut ini:
1. Memastikan lingkungan kerja memiliki ventilasi udara yang baik.
2. Tidak menyentuh mata, hidung, dan mulut saat bekerja.
3. Mencuci tangan menggunakan sabun.
4. Mengenakan pakaian berlengan panjang dan celana panjang.
3. Mengenakan sepatu khusus untuk bekerja.
4. Menggunakan pelindung mata, sarung tangan, dan masker N-95.
5. Mencuci pakaian yang digunakan saat bekerja dengan detergen.
6. Menjaga kebersihan lingkungan kerja.
7. Tidak membawa barang dari luar lingkungan kerja.
8. Mereka yang bekerja di lingkungan berisiko juga perlu melakukan upaya pencegahan agar orang-orang terdekatnya terlindung dari penyakit anthrax.
Kunci pencegahan anthrax adalah menjaga kebersihan lingkungan kerja dan memantau kesehatan hewan ternak di sekitarnya. Jika Anda termasuk dalam kelompok berisiko, jangan lupa melakukan vaksinasi secara rutin untuk melindungi diri dan keluarga.sehat itu kaya! Mari selalu waspada pada kesehatan
RobertoNew1219 《2.2.22(07.00)》
*! Praktisi Dokter & Penulis Ilmu Kesehatan
