Oleh :
DR.dr.Robert Arjuna FEAS*
Banyak kasus autoimun muncul setelah suntik booster covid di negara Singapore,Malaysia.
Bicara tentang Penyakit autoimum semua orang akkan bergeleng geleng kepala karena apa? Penyakit ini tidak bisa disembuhkan secara tuntas bahkan memakan waktu yang panjang dan biaya yang amat besar. Sampai saat ini ada lebih dari 80 penyakit yang digolongkan penyakit autoimun.salah satu gejala penyakit autoimun dapat mengalami flare, yaitu timbulnya gejala secara tiba-tiba dengan derajat yang berat. Flare timbul karena dipicu oleh suatu hal, misalnya paparan sinar matahari atau stres.
Penyakit autoimun adalah kondisi ketika sistem kekebalan tubuh seseorang menyerang tubuh sendiri. Sistem Imunitas seharusnya berfungsi untuk menjaga tubuh dari sel asing seperti bakteri, virus, jamur dan mikroorganisme patogen lainnya dengan cara mengirimkan pasukan sel imun maupun menghasilkan zat antibodi untuk menyerang bakteri atau virus maupun parasit yang menyerang. Namun pada penyakit Autoimun sistem ini justru menyerang sel tubuhnya sendiri yang justru dalam keadaan sehat.
Apa itu Autoimun ?
Penyakit Autoimun adalah suatu penyakit dimana sistem kekebalan tubuh (Imunitas) mengalami kesalahan dalam mengenali sel normal pada tubuh dimana yang seharusnya tugas sistem kekebalan tubuh harusnya melindungi sel normal namun malah menyerang kepada sel yang normal. Sistem imun tubuh manusia memproduksi suatu zat antibodi untuk menghancurkan sel normal akibat adanya gangguan sistem imun yang terjadi.
Penyebab Penyakit Autoimun
Belum diketahui apa penyebab penyakit autoimun, namun beberapa faktor di bawah ini dapat meningkatkan risiko seseorang untuk menderita penyakit ini:
1. Etnis
2. Gender.
3. Lingkungan
4. Riwayat keluarga.
Gejala Penyakit Autoimun
1. Kelelahan.
2. Pegal otot.
3. Ruam kulit.
4. Demam ringan.
5. Rambut rontok.
6. Sulit berkonsentrasi.
7. Kesemutan di tangan dan kaki.
Masing-masing penyakit autoimun memiliki gejala yang spesifik beberapa contoh dari penyakit autoimun beserta gejalanya, adalah:
1. Lupus; dapat memengaruhi hampir semua sistem organ dan menimbulkan gejala seperti demam, nyeri sendi, ruam kulit, kulit sensitif, sariawan, bengkak pada tungkai, sakit kepala, kejang, nyeri dada, sesak napas, pucat, dan perdarahan.
2. Penyakit Graves; dapat mengakibatkanpenurunan berat badan secara gratis, mata menonjol, gelisah, rambut rontok, jantung berdebar.keringatan,gelisah.
3. Psoriasis; kulit bersisik bercak putih.
4. Mul tiple sclerosis; nyeri, lelah, otot tegang, gangguan penglihatan, dan kurangnya koordinasi tubuh merupakan gejala dari multiple sclerosis.
5. Myasthenia gravis; kelelahan yang semakin parah seiring aktivitas yang dilakukan.
6. Tiroiditis Hashimoto atau penyakit Hashimoto; kelelahan, depresi, sembelit, peningkatan berat badan, kulit kering, dan sensitif pada udara dingin.
7. Kolitis ulseratif dan Crohn’s disease; nyeri perut, diare, BAB berdarah, demam, dan penurunan berat badan.
8. Rheumatoid arthritis; menimbulkan gejala nyeri sendi, radang sendi, dan pembengkakan.
9. Sindrom Guillain-Barre; kelelahan sampai kelumpuhan.
Diagnosis Penyakit Autoimun
Tidak mudah bagi dokter untuk mendiagnosis penyakit autoimun. meski setiap penyakit autoimun memiliki ciri khas, namun gejala yang muncul bisa sama. Beberapa tes untuk mengetahui apakah seseorang terserang penyakit autoimun, di antaranya dengan tes ANA (antinuclear antibody) dan tes lainnya untuk mengetahui peradangan yang mungkin ditimbulkan penyakit autoimun.
Pengobatan Penyakit Autoimun
Kebanyakan dari penyakit autoimun belum dapat disembuhkan dan harus minum obat seumur hidup.namun gejala yang timbul dapat ditekan dan dijaga agar tidak timbul flare. Pengobatan untuk menangani penyakit autoimun tergantung pada jenis penyakit yang diderita, gejala yang dirasakan, dan tingkat keparahannya.
Pasien juga bisa menjalani terapi pengganti hormon jika menderita penyakit autoimun yang menghambat produksi hormon dalam tubuh. Misalnya, untuk penderita DMtipe 1, dibutuhkan suntikan insulin untuk mengatur kadar gula darah, atau bagi penderita tiroiditis diberikan hormon tiroid.
Pada umumnya golongan obat Corticosteroid sebagai obat penekan sistem kekebalan tubuh digunakan untuk membantu menghambat perkembangan penyakit dan memelihara fungsi organ tubuh.Obat jenis anti TNF, seperti infliximab, dapat mencegah peradangan yang diakibatkan penyakit autoimun rheumatoid arthritis dan psoriasis.
Himbauan
Penderita penyakit autoimun, umumnya akan mengonsumsi obat yang memiliki efek untuk menekan sistem imun atau sistem kekebalan tubuh. Akibatnya, penderita penyakit autoimun lebih mudah untuk mengalami penyakit infeksi, tidak terkecuali dengan Covid-19.penderita penyakit autoimun wajib menjaga kesehatan dan mengontrol kondisi penyakit autoimunnya secara secara rutin.
Demikian ulasan singkaat artikel ini, kiranya bisa membantu wawasan ilmu pengetahuanmu terhadap penyakit autoimum ini Sekilas info, semoga bermanfaat .
RobertoNews 1670 《5.5.23(07.07》
• Praktisi Dokter & Penulis Ilmu Kesehatan