Oleh :
DR. dr. Robert Arjuna FEAS *
Hari ini tepatnya para klinis penyakit saraf lagi memperingati Hari Parkinson sedunis untuk menyelesaikan penyakit degeratif saraf yang sangat menita waktu dan energi untuk penyembuhkan. World Parkinson Day atau Hari Parkinson Sedunia, diperingati pada tanggal 11 April setiap tahunnya yang diambil dari hari lahir penemu penyakit ini yaitu Dr. James Parkinson pada tahun 1817.
Suatu hari di rumah pak Hermanto terjadi kericuhan hebat gara gara nenek usia 78 tahun tiba menjatuhkan bangkok ke lantai dan pecah setelah berobat ke dokter dinyatakan sakit parkinson, lain halnya pak Yunus tiap 3 bulan berobat ke RS umum dan antri pengambilan obat Begitu juga bu anna yang tangan gemetar seharian kalau obat teratur minum
Tremor berkurang jadi banyak diperbincang di masyarakat bzhwa penyakit Parkinson itu apa dan benar harus minun obat seumur hidup?
Sebagian besar gejala yang berhubungan dengan penyakit Parkinson disebabkan oleh kurangnya dopamin karena hilangnya sel-sel penghasil dopamin di bagian substantia nigra. Ketika jumlah dopamin terlalu rendah, komunikasi antara substantia nigra dan corpus striatum menjadi tidak efektif.
SEJARAH PARKINSON
Penyakit Parkinson (bahasa Inggris: paralysis agitans, Parkinson disease) adalah penyakit degeneratif syaraf yang pertama ditemukan pada tahun 1817 (An Essay on the Shaking Palsy) oleh Dr. James Parkinson dengan gejala yang sangat sering dijumpai adalah benarnya tremor pada saat selesai di satu sisi badan, kesudahan kesulitan untuk memulai pergerakan dan kekakuan otot. Parkinson menyerang sekitar 1 di selang 250 orang yang berusia di atas 40 tahun dan sekitar 1 dari 100 orang yang berusia di atas 65 tahun. Parkinson Primer dikarenakan susutnya dopamin, sebab bertambahnya usia, sedangkan Parkinson Sekunder dikarenakan terhambatnya pengaliran dopamin yang bisa saja dikarenakan oleh tumor, stroke, gangguan pembuluh darah dan trauma.
Parkinson adalah sebuah penyakit yang disebabkan oleh adanya gangguan degeneratif yang memengaruhi sistem saraf karena kekurangan dopamin neurotransmitter di bagian otak. Penyakit ini bersifat progresif dan belum memiliki perawatan kuratif. Penyakit ini ditemukan oleh James Parkinson pada 1817 dan dialami sekitar 10-25 orang dari setiap 10.000 orang.
Penyakit Parkinson merupakan suatu kondisi di mana terdapat kelainan sistem persarafan progresif yang tanda khas memengaruhi pergerakan. Penyakit ini berkembang secara bertahap dan terkadang diawali dengan tremor atau gemetar pada satu tangan.Meskipun tremor merupakan salah satu tanda yang paling dikenal pada penyakit Parkinson, kondisi ini juga umumnya menunjukkan gejala kekakuan atau kelambatan pergerakan.
Pada tahap awal penyakit Parkinson, wajah dapat menunjukkan ekspresi yang minimal atau tidak berekspresi sama sekali. Lengan pun dapat tampak tidak mengayun saat berjalan. Walau penyakit Parkinson tidak dapat disembuhkan, pengobatan dapat meredakan tanda dan gejala yang dialami. Terkadang, dokter dapat menyarankan untuk melakukan pembedahan guna mengatur bagian tertentu otak untuk meredakan keluhan tertentu pula.
FAkTOR PENYEBABNYA
1. Faktor genetik.
Peneliti telah mengidentifikasi mutasi genetik spesifik yang dapat menyebabkan penyakit Parkinson.
2. Faktor lingkungan.
aparan toksin atau faktor lingkungan tertentu dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit Parkinson di kemudian hari. Namun risiko tersebut juga relatif lebih rendah.
3. Benturan di kepala
4. Kuangnya aktivitas fisik hingga usia di atas 70 tahun.
5. Bahan-bahan kimia seperti mangan, karbon disulfida, dan insektisida
6. Stres oksidatif juga disebut-sebut dapat menyebabkan penyakit Parkinson.
7. Biasanya Terjadi pada Usia 60-an
GEJALA & TANDA UMUM
Tanda dan gejala penyakit Parkinson dapat bervariasi pada individu yang satu dengan individu yang lain. Tanda yang timbul pada kondisi awal dapat ringan dan tidak terdeteksi.Umumnya timbul dan terjadi pada satu sisi tubuh dan biasanya tetap lebih buruk pada sisi tersebut, walaupun gejala pada sisi yang lain sudah mulai timbul. Tanda dan gejala penyakit Parkinson antara lain berupa:
1. Tremor. Tremor, atau gemetar,
2. Pergerakan lambat (bradikinesia).
3. Langkah kaki dapat menjadi lebih pendek saat berjalan
4. Otot yang kaku.
5. Postur dan keseimbangan yang terganggu.
6. Kehilangan gerakan otomatis bawah sadar.
7. Perubahan pola wicara.
8. Perubahan pola tulisan.
Gejala Parkinson akan mengalami 5 tahapan antara lain :
Stadium 1:
Stadium ini, pengidap Parkinson mulai kesulitan untuk melakukan kegiatan, karena gejala tremor di salah satu bagian tubuh. Gejala-gejala dari penyakit ini yang lainnya yaitu postur tubuh yang buruk, kehilangan keseimbangan, dan ekspresi wajah yang tidak normal.
Stadium 2
Tremor mulai menyerang bagian tubuh yang lain dan juga sudah mulai untuk kesulitan berjalan dan postur tubuh membungkuk. Pengidap Parkinson pada stadium ini sulit mempertahankan keseimbangan dan berjalan.
Stadium 3
Pengidap sudah tidak mampu berjalan lurus dan mulai lamban melakukan sesuatu.
Stadium 4
Tubuh pengidap mulai terasa kaku dan kehilangan fungsi untuk melakukan semua aktivitas.
Stadium 5
Pengidap sudah tidak dapat mengendalikan tubuhnya dan tidak bisa bergerak, hanya bisa berbaring dengan risiko cacat dan disabilitas.
D IAGNOSA PENUNJANG
1. Magnetic Resonance Imaging (MRI)
2. Ultrasonografi
3. Positron Emission Tomography (PET )
PENANGAN TERAPI
Selain pemberi obat tremor maka penyakit Parkinson tidak dapat disembuhkan, pengobatan dapat diberikan sebagai berikut :
1. Mredakan gejala yang timbul.
2. Pada kasus yang lanjut dan berat, pembedahan juga bisa dilakukan.
3. perubahan gaya hidup, terutama olahraga aerobik. Pada beberapa kasus, terapi fisik yang fokus terhadap keseimbangan dan peregangan juga dinilai bermanfaat. Terapi wicara dan bahasa juga dapat membantu gangguan pola wicara yang dialami.
Pengobatan dapat membantu meredakan masalah yang dialami terkait berjalan, pergerakan, dan tremor. Pengobatan tersebut meningkatkan dopamin, yang merupakan zat kimia persinyalan di otak. Individu dengan penyakit Parkinson memiliki kadar dopamin yang rendah pada otak.
Penderita Parkinson umumnya menunjukkan perbaikan setelah memulai pengobatan. manfaat pengobatan mulai menurun seiring dengan berjalannya waktu.
KESIMPULAN :
1. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kafein, yang terdapat pada kopi, teh, dan kola, dapat menurunkan risiko terjadinya penyakit Parkinson.
2. Parkinson adalah salah satu penyakit neurodegenerative yang dapat mengganggu sel saraf dopaminergik di area otak. Sel-sel dopaminergik bertugas untuk memproduksi dopamin, sehingga ketika sel-sel tersebut mengalami gangguan seperti penyakit parkinson, kadar dopamin akan berkurang.
3. Parkinson merupakan penyakit saraf yang memburuk secara bertahap dan memengaruhi bagian otak yang berfungsi mengoordinasikan gerakan tubuh. Akibatnya, pengidap penyakit ini kesulitan mengatur gerakan tubuhnya, seperti berjalan, berbicara, dan menulis.
Walaupun penyakit Parkinson belum bisa sembuh sempurna namum dibutiuhkan penangann khusus dan perawatan, sebab itu pasien harus diperhatikan khusus jangan membuat tambah susah ,belajarlah hifup sempurna itu yang prnting! HIDUP SEHAT TANPA PENYAKIT .!
RobertoNews1392 《11.4.22(14.00)》
• Praktisi Dokter & Penulis Ilmu Kesehatan