TORAJA UTARA-beritalima.com-Diakui oleh staf Kesehatan Kabupaten Toraja Utara,Harun Landa,yang menangani penyakit menular, adanya warga Toraja Utara yang terjangkit HIV/AIDS 36 orang,kata mereka tidak disangkali benar adanya.
Dari data tersebut,Harun menjelaskan kepada awak media ini diruang kerjanya,Selasa (16/8),warga yang terjangkit HIV/AIDS,rata-rata mereka sudah terjangkit diluar Toraja utamanya perantau.
“Data Awal warga yang terjangkit 36 orang namun tiga sudah meninggal jadi masih 33 orang.Ini tetap kita antisipasi adanya penularan virus tersebut lebih meluas lagi”,kata Harun Landa,saat memberikan keterangan pers.
Sambung dia,masalah penyebaran virus yang menyerang kekebalan tubuh manusia itu,fenomena yang terjadi dikawatirkan seperti gunung es yang tidak nampak dipermukaan akan tetapi penularan virus tersebut telah “menggurita” hingga penyebarannya telah banyak menulari warga.
Kembali staf Kesehatan itu menegaskan dari hasil pemeriksaannya yang dilakukan kepada pelayan Tempat Hiburan Malam (THM) di Rantepao belum lama ini,dari hasil pemeriksaan yang dilakukannya belum ada pelayanan THM terinfeksi virus HIV/AIDS tersebut.
“Tapi kita tetap waspada secara bersama-sama mengantisipasi adanya penyebaran virus tersebut.Jika ada warga telah diketahui positip terjangkit virus HIV/AIDS yang pertama harus diperhatikan jangan melakukan kontak seksual dan menggunakan jarum suntik bersamaan,sebab virus ini dapat ditularkan hanya melalui trasputrasi darah dan lewat jarum suntik,”jelas Harun lagi.
Diakui oleh mereka,kelemahan yang terjadi saat ini,kurang adanya kordinasi dengan pihak rumah sakit utamanya rumah sakit Elim,membuat petugas Kesehatan Toraja Utara kehilangan jejak guna mendata lebih akurat data yang dimiliki oleh Dinas Kesehatan terkait jumlah penderita HIV/AIDS secara keseluruhannya.
Walaupun demikian,pihak nya tetap melakukan monitoring secara berkelanjutan serta mendata ulang jumlah warga yang telah terjangkit HIV/AIDS,demi akurasi data yang ada.Bahkan dari pengakuan Harun,pihaknya telah melakukan sosialisasi di beberapa sekolah,guna mensosialisasikan dampak bahaya penyakit tersebut pada anak sekolah.(Gede Siwa)