SURABAYA, beritalima.com | Dalam rangka rangkaian hari jadi ke 76 Provinsi Jawa Timur, Pemprov Jatim menyelenggarakan K-UKM Expo 2021 ke 8 di Grand City Mall mulai 15 sampai 17 September 2021. Kegiatan yang digelar secara hybrid ini diikuti 90 peserta offline dari Koperasi dan UMKM di Jatim.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jatim, Mas Purnomo Hadi, mengatakan, expo ini untuk memfasilitasi pemasaran produk unggulan daerah ke pasar nasional, regional dan global, di samping untuk mewujudkan koperasi dan UKM yang kompetitif dan berkarakter.
Selain itu, guna meningkatkan kesadaran, kebanggaan dan kepercayaan diri masyarakat untuk membeli dan menggunakan produk lokal terutama produk koperasi dan UKM. Lebih dari itu, juga mengupayakan pemulihan ekonomi nasional melalui kebangkitan koperasi dan UKM.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam sambutannya mengatakan, berdasarkan assesment dari Kementerian Kesehatan, PPKM Provinsi Jatim sudah masuk pada level 2. Kondisi perekonomian Jatim juga mulai menunjukkan pemulihan.
Pencapaian tersebut karena masyarakat dan pemerintah daerah serta stakeholdersnya kompak. “Sinergi dan kolaborasi seluruh pihak diperlukan agar pemulihan ekonomi terus berjalan,” ujar Khofifah.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 4 Jatim Bambang Mukti Riyadi mengatakan, dalam upaya pemulihan ekonomi nasional, OJK berperan merumuskan kebijakan dan stimulus di sektor jasa keuangan.
Kebijakan itu diantaranya terkait perpanjangan restrukturisasi kredit sampai Maret 2023, kredit rumah tinggal, kredit sektor kesehatan, stabilitas pasar, digitalisasi UMKM, dan kebijakan kredit kendaraan bermotor.
Dalam menangani pandemi Covid-19, OJK turut berpartisipasi pada upaya percepatan vaksinasi dengan menggandeng mitra strategis untuk menyelenggarakan vaksinasi kepada berbagai lapisan masyarakat. Percepatan vaksinasi ini bertujuan agar masyarakat dapat segera beraktifitas secara normal sehingga berdampak pada pemulihan ekonomi masyarakat.
OJK juga berperan aktif mendukung upaya membangkitkan UMKM dari dampak pandemi melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD). Beberapa upaya yang telah dilakukan TPAKD, bussines matching, baik antara UMKM dengan LJK maupun antara UMKM dengan industri.
Selain itu menyusun Program Kredit Berbunga Rendah untuk Melawan Rentenir, memberikan literasi keuangan bagi pelaku UMKM terutama tentang produk pembiayaan dan mekanisme pembiayaan di lembaga jasa keuangan.
Juga, meningkatkan akses keuangan bagi pelaku UMKM melalui pembiayaan dari Perbankan, Non Perbankan dan Pasar Modal, memberikan pendampingan dan peningkatan kapasitas usaha serta pemasaran produk UMKM melalui kerja sama dengan marketplace (e-commerce), dan memberikan pelayanan pengecekan historis kredit melalui Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK).
“Adapun pencairan kredit sebesar Rp2,42 miliar kepada 9 pelaku UMKM pada hari ini merupakan implementasi dari bussines matching program TPAKD,” jelas Bambang Mukti. (Gan)
Teks Foto: K-UKM Expo 2021 ke 8 di Grand City Mall Surabaya, Rabu-Jumat (15-17/9/2021).