Oleh;
DR.dr. Robert Arjuna FEAS*
Hipertensi diderita oleh sekitar 7 milyar manusia di dunia. Di Indonesia sebanyak 31,7% (2007) dan 25,8% (2013) orang dewasa mengalami hipertensi. Sayangnya hanya 9,5% penduduk yang sudah mengetahui memiliki hipertensi itupun sudah meningkat dari 7,2% di tahun 2007. Dari sekian banyak yang mengetahui sudah memiliki penyakit hipertensi sayangnya hanya 0,4% kasus yang minum obat hipertensi.
Hipertensi ini kondisi berbahaya sebab menjadi faktor risiko utama dan meningkatkan risiko dua kali lipat terjadinya stroke, infark miokardial yang bisa menyebabkan serangan jantung juga gagal jantung, penyakit vaskuler dan penyakit ginjal kronis bahkan gagal ginjal.
Bicara tentang Hipertensi akan selalu kita kaitan dengan gangguan pada jantung dan pembuluh darah saja, pada hal masih banyak faktor yang mencetus Hiperyensi.Bila anda mengalami masalah Hipertensi yang sulit dikendalikan oleh berbagai jenis obat Darah tinggi maka dokter anda akan menganjurkan anda periksa Hormon Aldosteron!. Hormon Aldosteron banyak yang tak kenal, pada hormon memegang perana penting dalam kehidupam sehari hari. Apa alasannya?
APA ITU ALDOSTERON
Aldosteron diproduksi di korteks kelenjar adrenal, yang terletak di atas ginjal. Memahami hormon ini akan membantu Anda memahami tubuh Anda lebih baik, dan membantu Anda mengambil langkah-langkah untuk memastikan kesehatan yang optimal.
Peran Aldosteron dalam pengendalian tekanan darah
Aldosteron mempengaruhi kemampuan tubuh untuk mengatur tekanan darah. Karena dia mengirimkan sinyal ke ginjal dan usus besar, yang dapat meningkatkan jumlah natrium tubuh mengirim ke dalam aliran darah atau jumlah kalium dirbuang dalam urin.Aldosteron menyebabkan aliran darah untuk kembali menyerap air dengan natrium untuk meningkatkan volume darah. semua tindakan ini merupakan bagian integral meningkatkan dan menurunkan pembuluh darah. Aldosteron juga membantu menjaga pH dan kadar elektrolit darah ini.Aldosteron berhubungan erat dengan dua hormon lainnya: renin & angiotensin
Sehingga turut berperan aktif dalam sistem renin-angiotensin-aldosteron.
Sistem ini diaktifkan bila tubuh mengalami penurunan aliran darah ke ginjal, seperti setelah penurunan tekanan darah, atau penurunan yang signifikan dalam volume darah setelah perdarahan atau cedera serius.
Renin bertanggung jawab untuk produksi angiotensin, yang kemudian menyebabkan pelepasan aldosteron. Setelah tubuh rehydrated dan memiliki kadar garam yang tepat dalam darah, kadar renin jatuh, dan kadar aldosteron yang lebih rendah sebagai hasilnya.
Mekanisme kerja
Tes aldosteron digunakan untuk mengukur tingkat aldosteron (hormon yang dibuat oleh kelenjar adrenal) dalam darah. Aldosteron berperan dalam mengatur tingkat natrium dan kalium dalam tubuh. Dengan adanya aldosteron, tekanan darah serta keseimbangan cairan dan elektrolit dalam darah dapat terjaga.
Hormon ginjal, renin, merangsang kelenjar adrenal untuk melepaskan aldosteron. Kenaikan kadar aldosteron dan renin yang tinggi dapat terjadi ketika tubuh sedang mencoba untuk menghemat cairan dan garam (natrium). Berbeda halnya ketika ada tumor, tingkat aldosteron akan tinggi sementara tingkat renin akan rendah.
Kapan kita harus menjalani aldosteron? Test ini berguna untuk mengetahui ;
1.ada gangguan cairan dan elektrolit
2.ada kesulitan dalam mengontrol tekanan darah
3.ada kondisi tekanan darah rendah setelah berdiri (orthostatic hypotension)
Pencegahan & peringatan
Apa yang harus saya ketahui sebelum menjalani aldosteron?
Pada dasarnya, kadar aldosteron dalam sampel darah dapat berubah tergantung posisi Anda ketika darah diambil. Untuk menghindarinya, dokter mungkin akan melakukan tes urin (24 jam) dan bukan tes darah.Apabila Anda memiliki kelenjar adrenal yang terlalu aktif atau kelainan pertumbuhan adrenal, kadar potasium juga dapat diuji.
Apa arti hasil tes yang saya dapat?
Kadar aldosteron dalam sampel darah dapat berubah tergantung posisi Anda ketika darah diambil. Kadar aldosteron darah akan lebih tinggi jika Anda berdiri atau duduk selama 2 jam sebelum tes.
NILAI NORMAL ALDOSTERON:
A. Posisi berdiri atau duduk
1. Anak Anak 5–80 (ng/dL) atau 0.14–2.22nmol/L
2. Remaja 4–48 ng/dL atau 0.11–1.33 nmol/L
3. Dewasa 7-30 ng/dL atau 0.19–0.83 nmol/L
B.Posisi berbaring
1
Anak Anak 3–35 ng/dL atau 0.08–0.97 nmol/L
2. Remaja 2–22 ng/dL atau 0.06–0.61 nmol/L
3. Dewasa3–16 ng/dL atau 0.08–0.44 nmol/L
Bagi etnis negro atau kulit hitam memiliki kadqr Hormon Aldosteron tinggi ,sehingga dosis obat darah tinggi selalu harus 2 x lipat dari orang kulit putih.
Perjalanan Penyakit :
Pertumbuhan berlebih dari sel-sel normal di kelenjar adrenal (disebut hiperplasia adrenal) atau tumor kelenjar adrenal memengaruhi kelenjar adrenal dan menyebabkan kondisi yang disebut aldosteronisme primer. Penyakit tertentu seperti gagal jantung, sirosis, atau penyakit ginjal juga dapat menyebabkan kadar aldosteron tinggi. Namun keadaan ini merupakan respon normal dari kelenjar adrenal. Penyakit ini menyebabkan aldosteronisme sekunder.
Peningkatan kadar aldosteron disebabkan oleh:
1.tumor pada kelenjar adrenal (Conn’s syndrome)
2.penyakit ginjal
3.penyakit hati
4.gagal jantung
5.dehidrasi
6.preeklampsia (tekanan darah tinggi pada masa kehamilan)
Penilaian Hasil Aldosteron
1.TINGGIi dijumpai pada penyakit tekanan darah tinggi, kram dan lemah otot, mati -rasa atau kesemutan pada tangan, dan rendahnya tingkat kalium dalam darah.
2.RENDAH dijumpai pada penyakit addison n penykit ginjal
Artikel ini saya tulis sedang mengikuti Webinar EEMS – Advanced in Endocrinology di pagi ini Kiranya ulasan singkat tentang hormon Aldosteron bisa menambah wawasan andq dalam mewujudkan :” Anda Sehat Kami Bangga!” Sehat itu kaya adalah harta warisan yang termahql bagi manusia
Sekilas info.Semoga bermanfaat
RobertoNews 916 《 5.12.2020(09.38)》