SURABAYA, beritalima.com | KAI Commuter terus berkomitmen menghadirkan layanan transportasi yang terjangkau dan berkualitas bagi masyarakat dengan layanan Kereta Api Perkotaan yang dioperasikan melalui skema tarif yang ditetapkan oleh Pemerintah/Public Service Obligation (PSO).
Sebagai operator kereta api perkotaan atau KA komuter, melalui PT KAI (Persero), KAI Commuter bersama Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub menghadirkan transportasi kereta perkotaan dengan tarif yang sangat terjangkau.
Dengan adanya transportasi kereta komuter yang bersubsidi ini, memberikan akses mobilitas yang lebih luas bagi masyarakat, khususnya mereka yang membutuhkan moda transportasi yang efisien dan hemat biaya.
Dengan tarif yang sangat terjangkau, pekerja harian maupun pekerja lepas dapat terus bermobilisasi tanpa harus memikirkan mahalnya ongkos transportasi yang harus mereka keluarkan.
Manager Public Relations KAI Commuter, Leza Arlan, mengatakan, layanan kereta perkotaan PSO merupakan peran Pemerintah, dalam hal ini DJKA, dalam menyediakan transportasi yang terjangkau dan dapat dinikmati semua kalangan masyarakat, terutama para pekerja harian atau pekerja dari sektor riil seperti pedagang dan petani.
“Layanan ini juga merupakan bagian dari upaya KAI Commuter dalam mendukung perekonomian rakyat dengan menyediakan transportasi yang terjangkau, aman, dan nyaman, serta mendukung upaya Pemerintah dalam mengurangi kemacetan di area perkotaan,” ujar Leza.
Setiap tahunnya, tren pengguna Commuter Line dalam skema kontak PSO terus meningkat. Untuk tahun 2025 ini, diproyeksikan akan melayani pengguna PSO sebanyak 370,92 juta orang.
Jumlah tersebut meningkat sebesar 11% dibandingkan pada tahun 2024 lalu, yang tercatat sebanyak 334,29 juta orang lebih pengguna.
Dalam kurun 5 tahun terakhir, tren pengguna PSO Commuter Line terus mengalami peningkatan seiring bertambahnya wilayah operasional layanan di wilayah Pulau Jawa.
Pada tahun 2019, pengguna PSO Commuter Line sebanyak 343,6 juta orang, pada tahun 2020 mengalami peningkatan 1,5% dengan jumlah pengguna PSO sebanyak 348,9 juta orang.
Pada tahun 2021, masa pandemi, pengguna PSO Commuter Line 172,4 juta orang. Terus pada tahun 2022 terjadi peningkatan pengguna PSO Commuter Line sebesar 27,6% atau sebanyak 220 juta orang lebih.
Pada tahun 2022, KAI Commuter mendapat penugasan untuk mengelola layanan kereta komuter di Wilayah 2 Bandung dan Wilayah 8 Surabaya. Dan pada tahun 2023, pasca-pandemi dan berangsur normal, pengguna PSO Commuter Line 268,52 juta orang.
Leza Arlan menambahkan,
keberadaan kereta perkotaan PSO juga mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah yang dilaluinya serta membuka peluang usaha bagi masyarakat sekitar.
“Selain itu, kereta perkotaan PSO juga memberikan dampak sosial yang positif bagi masyarakat luas. Dengan tarif yang lebih murah, pelajar, pekerja, dan pelaku usaha kecil dapat bepergian tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam, lebih hemat sehingga dapat mengalokasikan anggaran mereka untuk kebutuhan lainnya,” tambah Leza.
Leza menegaskan, KAI Commuter terus berupaya agar kereta perkotaan PSO bisa menjadi layanan transportasi yang terjangkau, lebih inklusif, berdaya saing, dan berorientasi pada kepentingan masyarakat luas melalui kereta perkotaan PSO.
“Selain itu, kereta perkotaan PSO juga mendukung pertumbuhan ekonomi kerakyatan sebagai upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia,” tutup Leza. (Gan)







