JAKARTA, beritalima.com – Peran jurnalistik dan media sosial terhadap kejahatan lingkungan dan kehutanan, memiliki peranan penting dalam melestarikan dan menjaga keindahan lingkungan dan kehutanan. Tanpa media, baik media konvensional maupun media sosial tak akan mungkin dapat diketahui oleh publik dan aparatur yang terkait.
Mengawali dialog tersebut, Rasio Ridho Sani, Direktur Jenderal Gakkum KLHK, dalam sambutannya mengatakan Indonesia memiliki kekayaan alami. Lanjutnya, banyak ancaman – ancaman yang dapat merusak lingkungan. Oleh karena itu dengan instrumen yang dimilIi Gakkum, harus ditangani dengan serius.
Hal lain disampaikan Rasio, bahwa KLHK akan bekerjasama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM), terkait penyelesaian lubang tambang yang belum direklamasi.
Oleh karena itu, dikatakan Direktur Gakkum, masalah reklamasi perusahaan tambang merupakan ranah Kementerian ESDM, namun pihaknya akan terus bergerak menjalin kerja sama dengan Kementerian ESDM.
Aku Dirjen, berhasil menyita tujuh ekskavator pertambangan bauksit ilegal yang dilakukan oleh PT Laman Mining di Kecamatan Hilir Utara, Kabupaten Ketapang. Baru-baru ini juga KLHK menutup kegiatan Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di kawasan hutan Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Lebak, Banten.
“Ke depan, pihaknya akan menggunakan instrumen hukum terkait perlindungan lingkungan hidup dan kehutanan dalam menyelesaikan masalah reklamasi tambang yang telantar,” ujarnya saat menghadiri dialog rangkaian Festival Gakkum selama tiga hari, Rabu (24/7/2019) yang bertemakan Peran Jurnalis dan Media Sosial Terhadap Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Sementara ditegaskan Amanda Katili, bahwa kejahatan terbesar di dunia ada empat yaitu, salah satunya adalah pencemaran dan kejahatan lingkungan hidup. Maka dari itu peran media sangat penting untuk membantu mengungkap kejahatan lingkungan hidup dan kehutanan. ddm
