Peran Ujian Kekhususan Pada UMPN 2017

  • Whatsapp

Depok – Ujian Masuk Politeknik Negeri (UMPN) 2017 telah dilaksanakan di Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) pada Sabtu (20/5). UMPN diadakan serentak di seluruh politeknik se-Indonesia. Minat peserta tahun ini dengan tahun kemarin mengalami peningkatan. Diperkirakan peserta yang mengikuti UMPN 2017 berkisar 5000. Dengan jumlah peserta yang meningkat, Politeknik Negeri Jakarta berusaha sebaik mungkin untuk menyeleksi calon mahasiswa baru.

Selain tes tertulis, dilakukan juga tes kekhususan pada tanggal 29 s/d 30 Mei 2017. Tes ini dilakukan pada beberapa jurusan seperti jurusan teknik grafika penerbitan, prodi desain grafis dan jurusan administrasi bisnis niaga, prodi MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition). Tes kekhususan terdiri atas wawancara dan ujian praktek kejuruan.

Menurut Sekretaris Jurusan II Teknik Grafika Penerbitan, Susilawati Thabrany, tes dilakukan untuk memunculkan soft skill setiap peserta yang nantinya dibutuhkan pihak industri. Susi menerangkan, industri membutuhkan tiga hal yaitu knowledge, skill, dan attitude, sehingga didapatkan mahasiswa yang kompeten dan profesional di bidangnya .
“Kalau knowledge dan skill nya bagus tapi attitude nya tidak bagus ini biasanya gugur dan industri tidak akan di terima”, ujar Susi. Oleh karena itu, PNJ mengadakan tes kekhususan terutama wawancara guna mengetahui karakter, motivasi bekerja, dan hasrat untuk menekuni suatu bidang pekerjaan.

Ditemui tempat terpisah, selaku ketua panitia UMPN 2017, Fachrudin mengatakan tes kekhususan dapat melihat keyakinan peserta untuk menekuni bidang yang dipilih. Fachrudin berharap, agar tes kekhususan dapat menimbulkan motivasi para calon mahasiswa dalam meningkatkan kualitas belajar. “Kita ingin, calon mahasiswa baru punya kompetensi dan ketrampilan yang lebih”, ungkap Fachrudin.

Salah satu peserta UMPN 2017, Yudi Prasetya berpendapat dibutuhkan tes kekhususan selain adanya tes tertulis. Menurutnya, tes kekhususan dapat melihat imajinasi dan kreatifitas yang dimiliki.
“Ya perlu, misalkan kayak di jurusan desain grafis aja tes nya menggambar buat mengukur sejauh mana imajinasi kreativitas yang kita miliki”, kata Yudi. (TBL)

Theodorus B.L
Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *