Purwakarta, beritalima.com|– Guna memerangi praktik judi onlin yang kian merak dan membahayakan generasi muda. Kejaksaan Negeri (Kejari) Purwakarta, Jawa Barat, masuk ke sekolah beri bimbingan ke pelajar SMA.
Program Jaksa Masuk Sekolah yang terselenggara di seluruh wilayah Indonesia, merupakan bukti nyata Kejaksaan dalam mengambil langkah melindungi generasi muda dari dampak negatif perjudian online terhadap perkembangan mental serta masa depan mereka.
Kejari Purwakarta memiliki acara rutin melalui Program Jaksa Masuk Sekolah di beberapa SMA atau Sekolah Tingkat Menengah Atas yang dijadikan sebagai sasaran kegiatan.
Mengapa Kejaksaan RI menugaskan Jaksa terjun langsung ke sekolah? Karena Kejaksaan ikut berperan meningkatkan pemahaman hukum dan kesadaran hukum kepada seluruh elemen masyarakat termasuk pelajar.
Dalam banyak kasus, anak SMA kelompok paling rentan terhadap godaan dan manipulasi perjudian online melalui platform internet. Permainan taruhan ini mudah diakses.
Dampak negatif dari judi online pada anak SMA sangat luar biasa. Generasi muda akan menjadi terganggu fokusnya sehingga perhatian untuk pendidikan teralihkan.
Pelajar dapat kehilangan minat pada belajar di sekolah dan memilih menghabiskan lebih banyak waktu untuk bermain smartphone yang mengarah ke judi online. Selain itu, judi online juga menyebabkan masalah kesehatan mental.
Anak SMA yang terlibat dalam perjudian online cenderung mengalami tingkat kecemasan dan stres lebih tinggi. Tekanan untuk menang dan kerugian yang mungkin mereka alami, bisa merusak keseimbangan emosional.
Melalui program Jaksa Masuk Sekolah, diberikan pemahaman mengenai risiko terkait aktivitas judi online dan memberikan wawasan yang diperlukan untuk melindungi diri sendiri, teman dan lingkungan terdekat.
Jurnalis: Rendy/Abri