Surabaya, beritalimacom— Perayaan momentum dies natalis GMKI ke 67 yang dilaksanakan oleh GMKI cabang Surabaya pada 8 Februari 2017, dengan tema Surabaya guyub dan sejahtera di jalan Tegal sari No.62 Surabaya berjalan dengan suka cita dan damai sesuai dengan tema acara.
Perayaan dies natalis GMKI Surabaya yang juga di hadiri oleh Forum Kebangsaan Jawa timur yang terdiri dari GP ANSOR Jawa timur, MAPANCAS, Korda GMNI Jawa Timur, PMII Jawa Timur, DPD GAMKI Jawa Timur, PMKRI , dan OKP lainnya serta tidak Luput juga dihadiri Kordinator Wilayah 5 GMKI sebagai Perwakilan pengurus Pusat GMKI.
Rangkaian acara yang dilaksanakan adalah berupa ibadah, Pemotongan Tumpeng, pemberian harapan dari perwakilan OKP dan Ramah Tamah.
Dalam pidato nya Arnold Panjaitan selaku Pengurus Pusat GMKI mengatakan bahwa GMKI adalah sebuah organisasi yang berusia 67 tahun dan merupakan salah satu organisasi Mahasiswa yang turut berperan dalam menjaga kebhinekaan dan memperjuangkan kedamaian di Indonesia. Sejak berdirinya GMKI 9 Februari 1950 GMKI menjadi organisasi yang menerapkan nilai nilai pancasila, nasionalis dan oikumenis.
“Sehingga semakin bisa menghadirkan shalom Allah di Tengah Indonesia dan dengan bertambahnya usia GMKI harapan semakin bertambah pula jiwa jiwa baru yang memberikan dirinya. Untuk ikut serta berpelayanan dalam menjaga kebhinnekaan di Indonesia dari ancaman ancaman yang bertujuan merusak kedamaian Indonesia khusunya Surabaya dan Jawa timur. GMKI harus tetap menjunjung tinggi nilai nilai Pancasila sebagai dasar negara,” katanya.
Acara yang di hadiri oleh puluhan anggota GMKI ini berlangsung meriah dan memiliki nilai yang mendalam, terkait bagaimana menjaga Surabaya tetap guyub dan sejahtera ditengah kondisi politik negara yang kian memanas.
Kemudian Achmad Aminuddin selaku perwakilan dari Forum Kebangsaan yang sekaligus perwakilan dari GP Ansor Jawa Timur, mengucapkan selamat Merayakan Dies Natalis 67 untuk GMKI Surabaya dan semoga tetap menjadi organisasi yang amanah untuk Indonesia.
“GMKI harus menjadi tiang tiang penegak kebhinnekaan di Indonesia terutama Jawa timur, karena Jawa timur bahkan Indonesia bukan hanya milik satu golongan, suku, ras, dan agama tertentu sehingga GMKI harus menjadi bagian terdepan dalam menjaga kerukunan umat beragama agar tercipta Jawa Timur yang Guyub dan sejahtera,” ungkap Ahmad.
Sementara itu Ketua Cabang GMKI cabang Surabaya Bradlee Yosua A Na Nainggolan dalam pidatonya Bradlee menyampaikan beberapa point’ penting tentang bagaimana menjaga kebersamaan di Surabaya dengan memulai komunikasi antara golongan, suku, ras ,dan agama. Karena komukasi yang kurang berakibat pada terjadinya kesalahpahaman dan curiga bahkan bisa berakibat konflik, di dalam GMKI sendiri Nasionalisme sifatnya final.
“Sehingga dengan landasan itu GMKI akan selalu hadir untuk menjaga Panji Panji perdamaian di Surabaya,” jelasnya.
Dan Bradlee tidak lupa menyampaikan terimakasih kepada segenap undangan Yang hadir. Dalam akhir pidatonya Bradlee mengucapkan Tinggi iman, tinggi ilmu dan Tinggi Pengabdian.
Pemotongan dan Pembagian tumpeng secara simbolis dilakukan oleh Koordinator wilayah 5 GMKI selaku perwakilan pengurus pusat dan Ketua Cabang GMKI Surabaya sebagai bentuk ucapan perayaan dies natalis ke 67 GMKI Surabaya. Dan acara diakhiri dengan doa Bersama dan ramah Tamah jamuan makan. (SHS)