Perayaan Natal, Lestari Moedijat Minta Tata Kembali Kebersamaan Anak Bangsa

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Fenomena menguatnya politik identitas di sejumlah negara termasuk Indonesia menumbuhkembangkan sentimen saling curiga. Bahkan, kebencian sudah menjurus kepada aksi intoleran antar umat beragama.

“Kedudukan mayoritas yang idealnya melindungi minoritas, justru pada sejumlah kasus cenderung menjadi superior. Kegiatan beribadah direcoki. Keberagaman dianggap sebagai ancaman,” jelas Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Lestari Moerdijat kepada awak media di Jakarta, Minggu (22/12).

Lebih jauh politisi perempuan, wakil rakyat Dapil II Provinsi Jawa Tengah itu mengingatkan, perayaan Natal 2019 penting menjadi refleksi diri. Tidak perlu merujuk siapa menunjuk siapa tetapi penting untuk merajut kembali semua yang terkoyak politik identitas, kembali pada tatanan kebersamaan yang plural.

Menurut perempuan yang akrab disapa Mbak Rerie itu, Natal 2019 saatnya merangkul saudara-saudara sesama anak bangsa. Yang merayakan, agar dapat menjalankan ibadah dengan damai.

“Menjadi tanggung jawab kita bersama menjaga perdamaian, kenyamanan, dan harmoni,” kata Rerie.

Anggota Majelis Tinggi partai pimpinan Surya Paloh itu percaya Bhineka Tunggal Ika adalah semangat yang mampu menyatukan perbedaan. Sebab, bangsa Idonesia sangat kaya dengan keberagaman seperti suku, bahasa dan agama.

“Sebagai bagian dari kekayaan itu, kita berkewajiban untuk menjaga kekayaan itu,” tegas Rerie.

Penodaan terhadap aset bangsa, lanjut perempuan kelahiran Surabaya, 30 November 1967 tersebut, adalah tangisan kesedihan bagi semua. Wanita aktifis ini tidak ingin Ibu Pertiwi menangis berkepanjangan.

“Budaya lokal adalah kekayaan yang dimiliki bangsa Indonesia. Namun, dalam konteks kebangsaan, budaya lokal tidak boleh menihilkan kekayaan dan kebersamaan di antara kita,” kata dia.

Sebagai partai moderen dan terbuka yang menjunjung tinggi nasionalisme kebangsaan, Rerie menyatakan Partai NasDem ikut prihatin jika semangat kedaerahan berubah menjadi tirani dan menciderai kebhinekaan anak bangsa. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *