SURABAYA, beritalima.com – Setelah sempat tertunda akibat cuaca hujan yang terjadi pada Maret, akhirnya jalan Kalianak Surabaya akan dilakukan perbaikan pada pertengahan April 2017.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Proyek Perbaikan Jalan Surabaya-Sadang BBPJN VIII, Herlambang Zulfikar dikonfirmasi, Senin (10/4) mengatakan, saat ini persiapan sudah selesai, tinggal pelaksanaan. Namun demikian, jika hujan masih terus tinggi, agak susah memulai
Ia menjelaskan, program perbaikan untuk jalur nasional rute ini sudah fixed. Di mana, perbaikan dilakukan ke seluruh ruas jalan pantura Surabaya-Gresik dengan rute mulai pertigaan Kalianak – Demak hingga Sadang.Perbaikan menggunakan sistem long segment hingga akhir 2018. Khusus Kalianak, rencananya perbaikan yang bakal dilakukan sepanjang 2,6 km di sejumlah ruas, salah satunya mulai jembatan Gadukan hingga jembatan Kalianak.
Selain pengaspalan, BBPJN juga melakukan perbaikan dengan sistem rigid pavement (perkerasan jalan dengan beton), tepatnya di gudang nomor 51 hingga 55. Selain itu, di sana juga dipasang box culvert untuk pembuangan air.
Selain itu, yang juga dibenahi adalah ruas jembatan Branjangan-pertigaan Margomulyo arah Surabaya. ”Sebenarnya, semua sudah siap. Namun, kita masih menunggu hujan benar-benar menurun intensitasnya,” katanya.
Kondisi jalur Surabaya-Gresik saat ini memang cukup memprihatinkan dengan kerusakan sudah merata. Tak hanya di Jalan Kalianak, kondisi sama juga terjadi di Jalan Greges hingga Jl Osowilangun.
Ia menambahkan, pembangunan dan normalisasi saluran drainase ini nanti akan menghabiskan waktu 25 hari. Setelah itu, pembetonan akan dilakukan sepanjang 200 meter. Selanjutnya untuk 2,4 km akan diaspal ulang. Sisanya akan dilakukan penambalan.
BBPJN VIII menyiapkan dana sebesar Rp 26 milliar untuk pembetonan, pengaspalan dan saluran drainase di Jalan Kalianak. Hanya saja, musim hujan yang masih sering turun membuat pembangunan harus ditunda. Pihak BBPJN VIII belum bisa membangun hingga musim hujan selesai. Hal ini menghindari adanya luberan lumpur yang bisa masuk ke rumah warga. Selain juga dikhawatirkan tanah ambles kalau dipaksakan pembangunan. (pca)